TY - JOUR
T1 - Vulvovaginitis pada anak
AU - Pardede, Sudung O.
PY - 2006
Y1 - 2006
N2 - ulvovaginitis merupakan masalah ginekologi yang paling sering ditemukan pada anakdan remaja, tetapi umumnya masih kurang mendapat perhatian di kalangan dokterspesialis anak. Vulvovaginitis dapat disebabkan infeksi bakteri, virus, jamur, protozoa,cacing, benda asing, trauma, reaksi alergi, atau merupakan bagian dari penyakit sistemik.Vulvovaginitis bakterialis dapat berupa vulvovaginitis non spesifik dan spesifik.Vulvovaginitis non spesifik biasanya terjadi pada pasien dengan higiene perineum yangburuk, dan vulvovaginitis bakterialis spesifik terutama disebabkan Gardnerella vaginalis.Pengeluaran sekret vagina sering merupakan gejala klinis yang membawa anak berobatke dokter. Gejala lain vulvovaginitis adalah pruritus, sering berkemih, disuria, atauenuresis. Dalam tata laksana vulvovaginitis, perlu diperhatikan higiene perineum, tidakmengenakan pakaian yang ketat, menggunakan sabun yang lunak, dan memelihara vulvatetap bersih, sejuk, dan kering. Pengobatan vulvovaginitis tergantung pada penyebabnya.Vulvovaginitis bakterialis dapat diterapi dengan antibiotik seperti amoksisilin atausefalosporin. Infeksi jamur diterapi dengan anti jamur imidazol, mikonazol, klotrimazol,dan nistatin. Vulvovaginitis trikomonads diterapi dengan metronidazol. Krim estrogentopikal atau salep polisporin dapat membantu.
AB - ulvovaginitis merupakan masalah ginekologi yang paling sering ditemukan pada anakdan remaja, tetapi umumnya masih kurang mendapat perhatian di kalangan dokterspesialis anak. Vulvovaginitis dapat disebabkan infeksi bakteri, virus, jamur, protozoa,cacing, benda asing, trauma, reaksi alergi, atau merupakan bagian dari penyakit sistemik.Vulvovaginitis bakterialis dapat berupa vulvovaginitis non spesifik dan spesifik.Vulvovaginitis non spesifik biasanya terjadi pada pasien dengan higiene perineum yangburuk, dan vulvovaginitis bakterialis spesifik terutama disebabkan Gardnerella vaginalis.Pengeluaran sekret vagina sering merupakan gejala klinis yang membawa anak berobatke dokter. Gejala lain vulvovaginitis adalah pruritus, sering berkemih, disuria, atauenuresis. Dalam tata laksana vulvovaginitis, perlu diperhatikan higiene perineum, tidakmengenakan pakaian yang ketat, menggunakan sabun yang lunak, dan memelihara vulvatetap bersih, sejuk, dan kering. Pengobatan vulvovaginitis tergantung pada penyebabnya.Vulvovaginitis bakterialis dapat diterapi dengan antibiotik seperti amoksisilin atausefalosporin. Infeksi jamur diterapi dengan anti jamur imidazol, mikonazol, klotrimazol,dan nistatin. Vulvovaginitis trikomonads diterapi dengan metronidazol. Krim estrogentopikal atau salep polisporin dapat membantu.
UR - https://saripediatri.org/index.php/sari-pediatri/article/view/828
U2 - 10.14238/sp8.1.2006.75-83
DO - 10.14238/sp8.1.2006.75-83
M3 - Article
SN - 0854-7823
VL - 8
SP - 75
EP - 83
JO - Sari Pediatri
JF - Sari Pediatri
IS - 1
ER -