TY - JOUR
T1 - UJI DIAGNOSTIK ICE PACK TEST DAN REPETITIVE NERVE STIMULATION SERTA KOMBINASINYA PADA MIASTENIA GRAVIS
AU - Wiratman, Winnugroho
AU - Mighra, Bazzar Ari
AU - Octaviana, Fitri
AU - Budikayanti, Astri
AU - Indrawati, Luh Ari
AU - Ayuningtyas, Triana
AU - Safri, Ahmad Yanuar
AU - Hakim, Manfaluthy
PY - 2021/6/1
Y1 - 2021/6/1
N2 - Pendahuluan: Penegakan miastenia gravis (M*) didasarkan pada gejala klinis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang, sampai saat ini belum ada pemeriksaan yang menjadi standar utama dalam penegakan MG. Pemeriksaaan dalam penegakan MG yang hasilnya cepat, tidak invasif dan mudah dilakukan serta biayanya murah yaitu ice pack test (IPT) dan repetitive nerve stimulation (RNS). Tujuan: Mengetahui sensitivitas dan spesifisitas pemeriksaan IPT, RNS serta kombinasi keduanya dalam menegakkan diagnosis MG. Metode: Disain penelitian potong lintang menggunakan data primer dan rekam medis pasien yang dicurigai MG dengan ptosis di Poliklinik Saraf, Instalasi Gawat Darurat (IGD), dan Ruang Rawat Inap di RSUPN Cipto Mangunkusumo (RSCM) sejak Juli 2019 – November 2019. Hasil: Dari 38 subjek penelitian dengan ptosis, didapatkan 35 subjek terkonfirmasi MG (SF-EMG/AChR antibodi/ respon terapi). Hasil ice pack test positif pada 29 subjek (76,3%). Hasil uji diagnostik pemeriksaan ice pack test diperoleh sensitivitas 80%, spesifisitas 66,67%, nilai area under the curve (AUC) 73,3%; Hasil uji diagnostik pemeriksaan RNS diperoleh sensitivitas 60%, spesifisitas 100%, nilai AUC 80%. Sedangkan uji diagnostik kombinasi pemeriksaan diperolehsensitivitas 94,28%, spesifisitas 66,67%, nilai AUC 80,5%. Diskusi: Kombinasi pemeriksaan IPT dan RNS memiliki nilai diagnostik yang baik, sehingga dapat digunakan sebagai pemeriksaan penunjang untuk menegakkan diagnosis MG di RSUPN Cipto Mangunkusumo
AB - Pendahuluan: Penegakan miastenia gravis (M*) didasarkan pada gejala klinis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang, sampai saat ini belum ada pemeriksaan yang menjadi standar utama dalam penegakan MG. Pemeriksaaan dalam penegakan MG yang hasilnya cepat, tidak invasif dan mudah dilakukan serta biayanya murah yaitu ice pack test (IPT) dan repetitive nerve stimulation (RNS). Tujuan: Mengetahui sensitivitas dan spesifisitas pemeriksaan IPT, RNS serta kombinasi keduanya dalam menegakkan diagnosis MG. Metode: Disain penelitian potong lintang menggunakan data primer dan rekam medis pasien yang dicurigai MG dengan ptosis di Poliklinik Saraf, Instalasi Gawat Darurat (IGD), dan Ruang Rawat Inap di RSUPN Cipto Mangunkusumo (RSCM) sejak Juli 2019 – November 2019. Hasil: Dari 38 subjek penelitian dengan ptosis, didapatkan 35 subjek terkonfirmasi MG (SF-EMG/AChR antibodi/ respon terapi). Hasil ice pack test positif pada 29 subjek (76,3%). Hasil uji diagnostik pemeriksaan ice pack test diperoleh sensitivitas 80%, spesifisitas 66,67%, nilai area under the curve (AUC) 73,3%; Hasil uji diagnostik pemeriksaan RNS diperoleh sensitivitas 60%, spesifisitas 100%, nilai AUC 80%. Sedangkan uji diagnostik kombinasi pemeriksaan diperolehsensitivitas 94,28%, spesifisitas 66,67%, nilai AUC 80,5%. Diskusi: Kombinasi pemeriksaan IPT dan RNS memiliki nilai diagnostik yang baik, sehingga dapat digunakan sebagai pemeriksaan penunjang untuk menegakkan diagnosis MG di RSUPN Cipto Mangunkusumo
KW - ice pack test
KW - miastenia gravis
KW - ptosis
KW - RNS
KW - uji diagnostik
M3 - Article
SN - 2502-3748
VL - 38
SP - 203
EP - 210
JO - Neurona
JF - Neurona
IS - 3
ER -