TY - GEN
T1 - Uji aktivitas antioksidan dan penapisan fitokimia dari Ekstrak Daun dan Kulit Batang Medang Putih (Litsea noronhae Blume)
AU - Elya, Berna
AU - setiawan, Heri
AU - Bahtiar, Anton
AU - Handayani, Rosita
PY - 2019
Y1 - 2019
N2 - Di Indonesia, Litsea tersebar luas di hutan Kalimantan dan Sumatera, namun jenisnya masih kurang dikenal dan pemanfaatannya masih terbatas. Hingga saat ini belum ada literatur mengenai senyawa fitokimia dan aktivitas farmakologis Litsea noronhae Blume meskipun telah diketahui penggunaan secara tradisional. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis aktivitas antioksidan dan senyawa metabolit sekunder dari ekstrak kulit batang dan daun tanaman. Simplisia diekstraksi dengan metode maserasi bertingkat menggunakan pelarut n-heksana, etil asetat, dan metanol. Uji aktivitas antioksidan dilakukan secara in vitro dengan metode DPPH (2,2-difenil-1-pikrilhidrazil) dan FRAP (Ferric Reducing Antioxidant Power). Hasil uji aktivitas antioksidan DPPH menunjukkan bahwa ekstrak kulit batang metanol, daun metanol, dan kulit batang etil asetat memiliki nilai IC50 masing-masing sebesar 53,34; 57,43; 93,26 μg / ml. Uji aktivitas antioksidan metode FRAP menunjukkan bahwa ekstrak daun metanol, kulit kayu metanol, dan kulit kayu etil asetat memiliki aktivitas antioksidan tertinggi dengan nilai FeEAC sebesar 44,23 ± 0,00; 40,96 ± 0,01; dan 26,52 ± 0,00 μmol / gram. Uji skrining fitokimia pada ekstrak kulit batang dan daun dalam berbagai pelarut menunjukkan adanya senyawa fenol, flavonoid, glikosida, terpenoid, dan saponin. Ekstrak dengan aktivitas antioksidan yaitu ekstrak daun metanol, kulit batang metanol, dan kulit batang etil asetat masing-masing memiliki kadar fenol total 542,48 ± 9,58; 430,48 ± 5,40; 405.33 ± 6.98 mg EAG / g ekstrak. Kadar flavonoid total ekstrak kulit batang metanol, daun metanol, dan kulit batang etil asetat berturut-turut adalah 78,33 ± 1,13; 62,93 ± 0,73; 36,16 ± 0,35 mg EK / g ekstrak. Berdasarkan hasil pengujian dapat disimpulkan bahwa ekstrak kulit batang metanol, daun metanol, dan kulit batang etil asetat memiliki aktivitas antioksidan yang kuat serta memiliki kadar fenol dan flavonoid yang tinggi dibandingkan ekstrak lainnya.
AB - Di Indonesia, Litsea tersebar luas di hutan Kalimantan dan Sumatera, namun jenisnya masih kurang dikenal dan pemanfaatannya masih terbatas. Hingga saat ini belum ada literatur mengenai senyawa fitokimia dan aktivitas farmakologis Litsea noronhae Blume meskipun telah diketahui penggunaan secara tradisional. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis aktivitas antioksidan dan senyawa metabolit sekunder dari ekstrak kulit batang dan daun tanaman. Simplisia diekstraksi dengan metode maserasi bertingkat menggunakan pelarut n-heksana, etil asetat, dan metanol. Uji aktivitas antioksidan dilakukan secara in vitro dengan metode DPPH (2,2-difenil-1-pikrilhidrazil) dan FRAP (Ferric Reducing Antioxidant Power). Hasil uji aktivitas antioksidan DPPH menunjukkan bahwa ekstrak kulit batang metanol, daun metanol, dan kulit batang etil asetat memiliki nilai IC50 masing-masing sebesar 53,34; 57,43; 93,26 μg / ml. Uji aktivitas antioksidan metode FRAP menunjukkan bahwa ekstrak daun metanol, kulit kayu metanol, dan kulit kayu etil asetat memiliki aktivitas antioksidan tertinggi dengan nilai FeEAC sebesar 44,23 ± 0,00; 40,96 ± 0,01; dan 26,52 ± 0,00 μmol / gram. Uji skrining fitokimia pada ekstrak kulit batang dan daun dalam berbagai pelarut menunjukkan adanya senyawa fenol, flavonoid, glikosida, terpenoid, dan saponin. Ekstrak dengan aktivitas antioksidan yaitu ekstrak daun metanol, kulit batang metanol, dan kulit batang etil asetat masing-masing memiliki kadar fenol total 542,48 ± 9,58; 430,48 ± 5,40; 405.33 ± 6.98 mg EAG / g ekstrak. Kadar flavonoid total ekstrak kulit batang metanol, daun metanol, dan kulit batang etil asetat berturut-turut adalah 78,33 ± 1,13; 62,93 ± 0,73; 36,16 ± 0,35 mg EK / g ekstrak. Berdasarkan hasil pengujian dapat disimpulkan bahwa ekstrak kulit batang metanol, daun metanol, dan kulit batang etil asetat memiliki aktivitas antioksidan yang kuat serta memiliki kadar fenol dan flavonoid yang tinggi dibandingkan ekstrak lainnya.
M3 - Other contribution
PB - Universitas Indonesia
ER -