Abstract
Trotoar, sebagaimana ruang public, digunakan masyarakat untuk berbagai kegiatan. Namun hal ini menimbulkan masalah spasial. Dengan bertitik tolak pada teori dekon-struksi yang dikembangkan Derrida, sebuah obyek dapat memiliki turunan fungsi dan makna yang berbeda dari yang dipikirkan atau dikehendaki perancangnya. Metode penelitian yang digunakan adalah grounded theory dengan sistem disproportionate sampling. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi apakah trotoar telah terdekonstruksi oleh pola kehidupan masyarakat yang tidak terakomodasi dalam pemaknaan formal yang dilakukan oleh pemerintah.
Translated title of the contribution | PAVEMENT AS A DECONSTRUCTED-CITY OBJECT: A CASE STUDY AT KEBUN RAYA BOGOR |
---|---|
Original language | Indonesian |
Journal | Jurnal Ilmiah Desain & Konstruksi |
Volume | 7 |
Issue number | 2 |
Publication status | Published - 2008 |
Keywords
- trotoar
- dekonstruksi