Tren ngopi di Jakarta: Analisis rekomendasi kedai kopi pada akun Instagram

Research output: Contribution to journalArticlepeer-review

Abstract

Berdasarkan rekam jejak digital, jumlah kedai kopi di Jakarta mengalami peningkatan sejak tahun 2015. Peningkatan ini menjadi indikasi bahwa kedai kopi bukan hanya dijadikan sebagai tempat untuk menikmati kopi melainkan untuk bertemu teman, mengerjakan tugas, maupun untuk sekedar berfoto. Kedai kopi dijadikan sebagai ruang yang merepresentasikan tren pada gaya hidup urban. Artikel ini bertujuan untuk menganalisis tren ngopi di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi dengan menyelidiki unggahan konten rekomendasi kedai kopi dari akun Instagram @jakartacoffeespot. Dengan menganalisis secara tekstual 262 unggahan @jakartacoffeespot dalam kurun waktu 2 tahun terlihat pola penamaan dengan campuran Bahasa Indonesia dengan bahasa asing yang menegaskan interaksi budaya global-lokal. Selain itu, hasil analisis menunjukkan hegemoni maskulinitas yang diartikulasikan melalui desain industrial dan warna gelap yang mendominasi gaya arsitektur kedai kopi di Jakarta dan sekitarnya pada kurun waktu 2019-2021. Dua temuan penelitian ini memperlihatkan identitas penduduk urban yang multikultural dan didominasi oleh karakteristik maskulinitas.
Original languageIndonesian
Pages (from-to)218–231
JournalSatwika : Kajian Ilmu Budaya dan Perubahan Sosial
Volume6
Issue number2
DOIs
Publication statusPublished - 31 Oct 2022

Cite this