Abstract
Penerapan program pembatasan kegiatan masyarakat selama pandemi COVID-19 di Indonesia berdampak pada pelayanan kesehatan diabetes melitus tipe 2 (DMT2). Hal ini meningkatkan risiko hipoglikemia pada pasien DMT2. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan tingkat kejadian hipoglikemia pada pasien DMT2 peserta jaminan kesehatan nasional (JKN) dan non-JKN pada masa pandemi COVID-19 di Kalimantan Tengah. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional yang dilakukan di RSUD X Kalimantan Tengah. Data dikumpulkan secara consecutive sampling dari Bulan September-November 2021. Enam puluh dua (62) peserta dibagi menjadi dua kelompok: kelompok JKN dan non-JKN dengan masing-masing 31 peserta. Pasien diwawancara terkait pengalaman hipoglikemia yang dialami dalam tiga bulan terakhir. Tingkat kejadian hipoglikemia pada kelompok non-JKN lebih tinggi dibandingkan kelompok JKN (93,55% vs 87,10%; p>0,05). Hipoglikemia paling banyak dialami oleh pasien DMT2 penggunaan kombinasi insulin kerja pendek dan insulin kerja panjang. Tingkat kejadian hipoglikemia pada pasien DMT2 Peserta JKN dan Non-JKN pada masa pandemi COVID-19 di RSUD X Kalimantan Tengah relatif tinggi. Pada penelitian selanjutnya, perlu dilakukan analisis terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi hipoglikemia pada DMT2.
Translated title of the contribution | Hypoglycemia Incidence Rate in National and Non-National Health Insurance of Type 2 Diabetes Patients in COVID-19 Pandemic at Central Borneo |
---|---|
Original language | Indonesian |
Pages (from-to) | 172-178 |
Journal | Jurnal Ilmu Kefarmasian Indonesia |
Volume | 21 |
Issue number | 2 |
DOIs | |
Publication status | Published - 16 Oct 2023 |
Keywords
- DMT2
- JKN
- pandemi COVID-19
- tingkat kejadian hipoglikemia