Tindakan 'Surgical Exposure' pada Impaksi Gigi Insisif Satu Atas (Laporan Kasus)

Research output: Contribution to journalArticlepeer-review

Abstract

Gigi impaksi adalah gigi yang tertahan di dalam tulang rahang, secara klinis dapat dijumpai sebagai gigi yang lambat erupsi, gigi yang tertutup kembali oleh jaringan selama proses erupsi, atau proses erupsi yang berhenti. Penyebab terjadinya impaksi sebagai akibat gangguan patologik seperti ameloblastoma, ameloblastic fibrousodontoma, atau kista dentigerous dan gangguan non patologik berupa penebalan jaringan ikat akibat pencabutan gigi terlalu awal. Impaksi gigi insisif satu tetap atas sering dihubungkan dengan terjadinya odontoma, gigi supernumerary, pasien cleiocranial dysostosis, dan traumatic injuries.

Perawatan gigi impaksi sesuai dengan penyebab; bila disebabkan faktor patologik, maka pengambilan seluruh gigi menjadi pilihan perawatan. Pada gigi impaksi akibat faktor non patologik, maka dilakukan tindakan bedah dengan tujuan membuka jalan erupsi (surgical exposure). Setelah surgical exposure dapat dilakukan pemasangan mahkota dari seluloid atau alumunium shell yang disemenkan pada mahkota gigi.
Pada laporan kasus ini anak wanita usia 10 tahun dengan gigi insisif satu tetap atas kiri yang mengalami impaksi di bagian palatal dan untuk membantu erupsi dilakukan tindakan bedah disertai pemasangan mahkota seluloid. Tindakan tersebut dilakukan setelah mengalami kegagalan pada pembedahan pertama dengan terjadinya pertautan jaringan lunak, sehingga gigi tetap mengalami kesulitan erupsi. Hasil perawatan kedua menunjukkan keberhasilan, setelah 10 bulan perawatan gigi insisif satu tetap atas kiri erupsi lebih dari duapertiga mahkota.
Original languageIndonesian
JournalJournal of Dentistry Indonesia
Volume1
Issue number1
DOIs
Publication statusPublished - 1993

Cite this