TY - JOUR
T1 - Terapi Vincristine dan Triamcinolone dalam pengobatan Hemangioma Infantil
AU - Herdata, Heru Noviat
AU - Gatot, Djajadiman
AU - Windiastuti, Endang
PY - 2007
Y1 - 2007
N2 - Latar belakang. Hemangioma infantil merupakan salah satu tumor jinak pada bayi dan anak yang diawalidengan bentuk noda kemerahan. Pada masa proliferasi, noda kemerahan ini dapat berubah menjadi bentuknodul atau melebar serta membesar. Hingga saat ini belum ada terapi yang memuaskan, dan terapi dengankortikosteroid sistemik merupakan pilihan yang mudah dan efektif meskipun hasilnya tidak seragam.Terapi alternatif lain telah dicoba yaitu vincristin atau interfensi alfa.Tujuan Penelitian. Mengetahui sebaran, gambaran, komplikasi hemangioma serta mengevaluasi terapikortikosteroid dan vincristine pada HI serta efek sampingnya.Metode. Analisis retrospektif terhadap 26 pasien yang berobat jalan di Poliklinik Khusus HematologiOnkologi Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, rumah sakit Dr. Ciptomangunkusumo Jakartamulai tahun 2005 – 2006, hasil terapi dinilai berdasarkan mengecilnya hemangioma.Hasil. Hemangioma lebih banyak pada anak perempuan dengan bentuk morfologi segmental. Enam puluhsembilan persen hemangioma timbul setelah lahir dan terapi kortikosteroid diberikan terhadap 92% pasien,baik secara oral, maupun kombinasi suntikan intralesi atau dengan vincristine. Sebanyak 50% pasienmengalami perbaikan termasuk semua pasien yang diterapi kortikosteroid kombinasi dengan vincristine.Tidak ditemukan efek samping lokal, maupun sistemik akibat pemakaian kortikosteroid dan vincristin.Kesimpulan. Kortikosteroid sistemik dan intralesi cukup efektif sebagai pengobatan HI, yaitu denganpengecilan hemangioma serta tidak ditemukannya efek samping sistemik lokal, maupun sistemik . Vincristindapat dipakai sebagai alternatif pengobatan HI yang resisten terhadap kortikosteroid.
AB - Latar belakang. Hemangioma infantil merupakan salah satu tumor jinak pada bayi dan anak yang diawalidengan bentuk noda kemerahan. Pada masa proliferasi, noda kemerahan ini dapat berubah menjadi bentuknodul atau melebar serta membesar. Hingga saat ini belum ada terapi yang memuaskan, dan terapi dengankortikosteroid sistemik merupakan pilihan yang mudah dan efektif meskipun hasilnya tidak seragam.Terapi alternatif lain telah dicoba yaitu vincristin atau interfensi alfa.Tujuan Penelitian. Mengetahui sebaran, gambaran, komplikasi hemangioma serta mengevaluasi terapikortikosteroid dan vincristine pada HI serta efek sampingnya.Metode. Analisis retrospektif terhadap 26 pasien yang berobat jalan di Poliklinik Khusus HematologiOnkologi Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, rumah sakit Dr. Ciptomangunkusumo Jakartamulai tahun 2005 – 2006, hasil terapi dinilai berdasarkan mengecilnya hemangioma.Hasil. Hemangioma lebih banyak pada anak perempuan dengan bentuk morfologi segmental. Enam puluhsembilan persen hemangioma timbul setelah lahir dan terapi kortikosteroid diberikan terhadap 92% pasien,baik secara oral, maupun kombinasi suntikan intralesi atau dengan vincristine. Sebanyak 50% pasienmengalami perbaikan termasuk semua pasien yang diterapi kortikosteroid kombinasi dengan vincristine.Tidak ditemukan efek samping lokal, maupun sistemik akibat pemakaian kortikosteroid dan vincristin.Kesimpulan. Kortikosteroid sistemik dan intralesi cukup efektif sebagai pengobatan HI, yaitu denganpengecilan hemangioma serta tidak ditemukannya efek samping sistemik lokal, maupun sistemik . Vincristindapat dipakai sebagai alternatif pengobatan HI yang resisten terhadap kortikosteroid.
UR - https://saripediatri.org/index.php/sari-pediatri/article/view/768
U2 - 10.14238/sp9.1.2007.59-66
DO - 10.14238/sp9.1.2007.59-66
M3 - Article
SN - 0854-7823
VL - 9
SP - 59
EP - 66
JO - Sari Pediatri
JF - Sari Pediatri
IS - 1
ER -