Teks dan atau Naskah Sastra Daerah (Jawa) sebagai Sumber Pengajaran

Research output: Contribution to conferencePaperpeer-review

Abstract

Sastra daerah memiliki kekayaan ragam perwujudan dari teks-teks dan atau naskah keagamaan dan filsafat yang ditulis dalam berbagai bentuk. Wellek dan Warren (1995) menyatakan bahwa pada masa lampau sastra, filsafat, dan keagamaan tidak dibedakan. Zoetmulder (1983:ix) mengungkapkan bahwa gambaran ide-ide religius atau keagamaan dan pandangan masyarakat mengenai manusia dan alam semesta dalam karya sastra bahkan dijadikan pedoman dan ajaran bagi kehidupan masyarakat pada zamannya (Jawa Kuno). Memperhatikan muatan ajaran-ajaran tersebut tetap memiliki relevansi hingga saat ini. Oleh sebab itu, teks-teks dan naskah daerah (Jawa) yang demikian dapat dijadikan sebagai sumber pengajaran. Akan tetapi perlu kemasan baru dan disesuaikan dengan kondisi zaman serta teknologi masa kini yang menarik dan dapat diserap oleh generasi milenial agar nilai ajaran hidup dapat terus dimanfaatkan dengan baik. Berlandaskan pada pemikiran itu, kajian ini bermaksud menyampaikan solusi tentang kemasan muatan teks-teks dan naskah sastra daerah (Jawa) di Nusantara sebagai sumber pengajaran dengan menggunakan bahasa Indonesia. Salah satu kemasan yang dapat diciptakan adalah dengan membuat tulisan-tulisan kreatif bermakna, film pendek atau animasi yang menarik, cerita bergambar, baik karikatur maupun komik.
Original languageIndonesian
Publication statusPublished - 2018
EventSeminar Nasional Bahasa, Sastra Daerah, dan Pembelajarannya - ID, Semarang, Indonesia
Duration: 1 Jan 2018 → …

Conference

ConferenceSeminar Nasional Bahasa, Sastra Daerah, dan Pembelajarannya
Country/TerritoryIndonesia
CitySemarang
Period1/01/18 → …

Keywords

  • teks dan naskah, sastra daerah, sumber pengajaran

Cite this