Teknik Pembuatan Tikus Model untuk Abnormalitas dari Gastroesophageal Junction (GEJ)

Research output: Contribution to journalArticlepeer-review

Abstract

Nitrit oksida (NO) adalah salah satu molekul terkecil yang termasuk radikal. Ketika nitrit saliva memasuki lambung terjadi kombinasi asiditas asam askorbat dari asam lambung yang merubah nitrit menjadi NO. Konsentrasi NO intraluminal maksimal pada gastroesophageal junction (GEJ) dan daerah kardia sehingga dapat mengakibatkan stress nitrosatif. Tujuan: mempelajari patofisiologi NO terhadap abnormalitas sfingter GEJ. Metode: menggunakan 48 ekor tikus putih jantan galur Wistar, dikelompokan menjadi 1 kelompok kontrol dan 3 kelompok perlakuan berdasarkan dosis natrium nitrit (NaNO3) dan waktu nepkrosi. Semua kelompok perlakuan diberikan 1 ml HCl dan 1 ml asam askorbat dengan sonde pada bagian bawah GEJ dan kelompok kontrol hanya diberikan 1 ml aquabidest steril. Kemudian dilakukan pemeriksaan NO luminal, NO jaringan, pemeriksaan morfologi untuk mengetahui gambaran makroskopis daerah GEJ, gambaran mikroskopis pada densitas pleksus Meissner dan pleksus Auerbach, menilai terjadinya perpanjangan lamina propria dan menganalisis serbukan sel radang limfosit. Hasil: didapatkan nepkrosi hari kedua terdapat korelasi antara NO jaringan dan perpanjangan lamina propria didapat nilai r=-0.630 dengan nilai p<0.05, serta korelasi antara perpanjangan lamina propria dengan limfosit nilai r = 0.590 dengan nilai p<0.05. Pada terminasi hari ke-8 terdapat korelasi antara NO luminal dan densitas sel saraf pleksus Meissner dan pleksus Auerbach dengan nilai r = 0.758 dan nilai p <0.05. Kesimpulan: Pemberian senyawa NO3 meningkatkan kadar NO luminal yang menyebabkan terjadinya perubahan morfologi makro-mikroskopis, inflamasi serta peningkatan densitas sel saraf pada pleksus Meissner dan pleksus Auerbach di daerah sfingter GEJ.
Original languageIndonesian
JournalJurnal Kedokteran Anatomica
Volume5
Issue number3
Publication statusPublished - 3 Sept 2022

Cite this