Teknik Komunikasi Informasi Edukasi Kesehatan Gigi Mulut pada Anak dengan Sindroma Apert Usia 14 Tahun (Laporan Kasus)

Lila Susanti, Kiki Seyla, Margaretha Suharsini Soetopo

Research output: Contribution to conferencePaperpeer-review

Abstract

Kelainan langka dengan kraniosinostosis berhubungan erat dengan gangguan tumbuh kembang gigi dan mulut. Sindroma Apert (acrocephalosyndactyly tipe I)adalah kelainan langka autosomal dominan yang disebabkan oleh mutasi gen FGFR2 lokus 10q26 dengan karakteristik utama yaitu kraniosinostosis, sindaktili, dan dismorphia wajah. Anomali rongga mulut menunjukkan lengkung palatum tinggi dan sempit, hipoplasia maksila, pseudoprognati, gigitan terbuka, gusi tebal,giei berdesakan, impaksi gigi, gigi ektopik dan gigi berlebih. Laporan kasus ini melaporkan sindroma Apert pada anak perempuan usia 14 bulan. Pemeriksaan ektra oral memperlihatkan akrosefali atau brakisefali, hidrosefalus, hipertelorisme okular, proptosis mata, hipoplasia wajah bagian tengah, hidung pendek dan sindaktili simetris tangan dan kaki. Pemeriksaan intra oral menunjukkan erupsi gigi terlambat, gusi tebal, lengkung palatum Byzantine dan celah pseudo pada sepertiga posterior palatum. Teknik Komunikasi Informasi Edukasi (KIE) yang jelas dari dokter gigi anak mengenai kunjungan berkala ke dokter gigi, cara membersihkan gigi dan mulut, cara mengatur makanan rendah gula, faktor resiko karies dan kemungkinan anomali gigi dan mulut pada sindroma Apert sangat penting dalam mengontrol kondisi rongga mulut pada pasien ini. Dalam menangani kasus kelainan langka ini, perlu diperhatikan hubungan antara dokter gigi anak dengan pasien anak dan orang tua sesuai prinsip segitiga perawatan gigi anak. Oleh karena kompleksnya kelainan pada sindroma Apert, dibutuhkan kerjasama multidisiplin ilmu, termasuk dokter gigi anak, orthodontis, dokter anak, bedah kraniofasial, otolaringologis, optalmologis, ahli genetik, psikolog dan fisioterapis untuk memberikan perawatan yang terbaik. Penegakan diagnosis dan perawatan lebih dini sangat penting sebab pada sindroma Apert apabila dilakukan sejak awal menunjukkan prognosis yang baik di usia dewasa.
Original languageIndonesian
Publication statusPublished - 2017
EventPertemuan Ilmiah Nasional Ilmy Kedokteran Gigi Anak ke-10 - ID, Jakarta, Indonesia
Duration: 1 Jan 2017 → …

Conference

ConferencePertemuan Ilmiah Nasional Ilmy Kedokteran Gigi Anak ke-10
Country/TerritoryIndonesia
CityJakarta
Period1/01/17 → …

Keywords

  • Teknik Komunikasi Informasi Edukasi (KIE), Kesehatan gigi mulut, sindroma apert, usia 14 bulan.

Cite this