Abstract
Konferensi Asia Afrika merupakan konferensi tingkat internasional yang diadakan pada 18-24 April 1955 di Bandung. Konferensi tersebut menghasilkan Dasasila Bandung, kemunculan negara yang merdeka, dan terlaksananya kegiatan internasional lainnya. Hasil tersebut menjadi sebuah tanda bahwa konferensi tersebut berhasil terlaksana. Namun, keberhasilan tersebut menyebabkan hanya orang-orang kalangan elit saja yang dikenal dan dituliskan, tidak seperti masyarakat lokal yang membantu menyukseskan konferensi tersebut. Studi ini menemukan bahwa masyarakat local membantu menyukseskan Konferensi Asia Afrika. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah dan menggunakan pendekatan sejarah lisan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa keberhasilan Konferensi Asia Afrika tidak terlepas dari peran orang kecil atau masyarakat lokal yang tidak terdokumentasikan. Masyarakat lokal yang terlibat dipilih dengan berbagai cara, yaitu melalui pemilihan pihak swasta, maupun diajak oleh pihak ke-2. Keterlibatan masyarakat lokal dalam keberhasilan konferensi berdasarkan kemampuan dan keahlian yang mereka miliki.
Translated title of the contribution | Forgotten voices: the collective memory of supporters Asian-African Conference 1955 |
---|---|
Original language | Indonesian |
Pages (from-to) | 38-51 |
Journal | Sejarah dan Budaya: Jurnal Sejarah, Budaya, dan Pengajarannya |
Volume | 18 |
Issue number | 1 |
DOIs | |
Publication status | Published - 2024 |
Keywords
- Konferensi Asia Afrika
- masyarakat lokal
- Bandung