TY - JOUR
T1 - Study of Apoptosis Induction of Hydatidiform Mole Trophoblastic Cell by the Administration of Retinoic Acid
AU - Andrijono,
AU - Heffen, Wan Lelly
PY - 2008
Y1 - 2008
N2 - Pendahuluan: Molahidatidosa merupakan kehamilan abnormal
yang pada pemeriksaan histologi didapatkan proliferasi sel trofoblas.
Sejumlah 80% penderita molahidatidosa akan mengalami regresi pascaevakuasi.
Regresi spontan pascaevakuasi disebabkan karena sel trofoblas
mempunyai aktivitas apoptosis. Sejumlah 20% penderita molahidatidosa
menderita degenerasi keganasan yang secara klinis disebut
PTG (Penyakit Trofoblas Ganas). Degenerasi keganasan ini mungkin
disebabkan karena aktivitas proliferasi yang dominan sehingga proliferasi
terjadi berkelanjutan pascaevakuasi. Mekanisme apoptosis pada
molahidatidosa belum diketahui sepenuhnya. Asam retinoat yang merupakan
zat aktif retinol atau vitamin A mempunyai aktivitas merangsang
arest siklus sel dan merangsang apoptosis. Menarik untuk diteliti, apakah
pemberian asam retinoat pada sel trofoblas molahidatidosa juga
menginduksi apoptosis. Penelitian ini bertujuan membuktikan peningkatan
aktivitas apoptosis pada sel trofoblas molahidatidosa yang diberikan
asam retinoat. Penelitian ini memberi manfaat sebagai dasar penelitian
kemoprevensi vitamin A pada molahidatidosa.
Bahan dan cara kerja: Penelitian menggunakan spesimen kultur
sel trofoblas molahidatidosa. Kultur sel trofoblas diperoleh dengan
mengkultur sel trofoblas yang diperoleh dari gelembung molahidatidosa.
Kultur dengan media RPMI. Pada usia 24 jam, dilakukan perlakuan
dengan pemberian ATRA (all transretinoic acid) dengan dosis 50
μg/ml, 100 μg/ml, 150 μg/ml dan 200 μg/ml. Pelarut yang digunakan
adalah DMSO (dimethyl sulfoxide). Dilakukan analisis aktivitas apoptosis
dengan flowcytometry pada 24 jam pascaperlakuan. Aktivitas apoptosis
tergambar pada sitogram di kwadran kanan bawah, sedangkan jumlah
sel hidup pada kwadran kiri bawah. Perhitungan sel dilakukan pada
1000 sel.
Hasil: Persentase apoptosis pada kontrol 60,64% sel hidup 7,09%.
Persentase apoptosis pada 50 μg/ml 89,45%, 100 μg/ml sejumlah 87,23%,
150 μg/ml sejumlah 94.635 dan pada 200 μg/ml sejumlah 94,83%. Sedangkan
sel hidup pada 50 μg/ml sejumlah 5,04%, pada 100 μg/ml
5,71%, pada 150 μg/ml sejumlah 3,14% dan pada 200 μg/ml sejumlah
2,66%.
Kesimpulan: Terdapat peningkatan persentase jumlah sel yang apoptosis
dan penurunan sel yang hidup pada sel trofoblas yang diberikan
ATRA
AB - Pendahuluan: Molahidatidosa merupakan kehamilan abnormal
yang pada pemeriksaan histologi didapatkan proliferasi sel trofoblas.
Sejumlah 80% penderita molahidatidosa akan mengalami regresi pascaevakuasi.
Regresi spontan pascaevakuasi disebabkan karena sel trofoblas
mempunyai aktivitas apoptosis. Sejumlah 20% penderita molahidatidosa
menderita degenerasi keganasan yang secara klinis disebut
PTG (Penyakit Trofoblas Ganas). Degenerasi keganasan ini mungkin
disebabkan karena aktivitas proliferasi yang dominan sehingga proliferasi
terjadi berkelanjutan pascaevakuasi. Mekanisme apoptosis pada
molahidatidosa belum diketahui sepenuhnya. Asam retinoat yang merupakan
zat aktif retinol atau vitamin A mempunyai aktivitas merangsang
arest siklus sel dan merangsang apoptosis. Menarik untuk diteliti, apakah
pemberian asam retinoat pada sel trofoblas molahidatidosa juga
menginduksi apoptosis. Penelitian ini bertujuan membuktikan peningkatan
aktivitas apoptosis pada sel trofoblas molahidatidosa yang diberikan
asam retinoat. Penelitian ini memberi manfaat sebagai dasar penelitian
kemoprevensi vitamin A pada molahidatidosa.
Bahan dan cara kerja: Penelitian menggunakan spesimen kultur
sel trofoblas molahidatidosa. Kultur sel trofoblas diperoleh dengan
mengkultur sel trofoblas yang diperoleh dari gelembung molahidatidosa.
Kultur dengan media RPMI. Pada usia 24 jam, dilakukan perlakuan
dengan pemberian ATRA (all transretinoic acid) dengan dosis 50
μg/ml, 100 μg/ml, 150 μg/ml dan 200 μg/ml. Pelarut yang digunakan
adalah DMSO (dimethyl sulfoxide). Dilakukan analisis aktivitas apoptosis
dengan flowcytometry pada 24 jam pascaperlakuan. Aktivitas apoptosis
tergambar pada sitogram di kwadran kanan bawah, sedangkan jumlah
sel hidup pada kwadran kiri bawah. Perhitungan sel dilakukan pada
1000 sel.
Hasil: Persentase apoptosis pada kontrol 60,64% sel hidup 7,09%.
Persentase apoptosis pada 50 μg/ml 89,45%, 100 μg/ml sejumlah 87,23%,
150 μg/ml sejumlah 94.635 dan pada 200 μg/ml sejumlah 94,83%. Sedangkan
sel hidup pada 50 μg/ml sejumlah 5,04%, pada 100 μg/ml
5,71%, pada 150 μg/ml sejumlah 3,14% dan pada 200 μg/ml sejumlah
2,66%.
Kesimpulan: Terdapat peningkatan persentase jumlah sel yang apoptosis
dan penurunan sel yang hidup pada sel trofoblas yang diberikan
ATRA
UR - http://inajog.com/index.php/journal/article/view/155
M3 - Article
SN - 2338-6401
VL - 32
JO - Indonesian Journal of Obstetrics and Gynecology
JF - Indonesian Journal of Obstetrics and Gynecology
IS - 2
ER -