TY - JOUR
T1 - Studi Faktor Iklim dan Kasus TB di Kabupaten Serang, Provinsi Banten
AU - Kusumayati, Agustin
AU - Hermawati, Ema
PY - 2022/1/31
Y1 - 2022/1/31
N2 - TB disebabkan M. tuberculosis yang menyebar melalui udara dan telah menginfeksi seperempat populasi dunia. Indonesia memiliki tren peningkatan prevalensi TB pada tahun 2010-2019. Kasus TB paru di Kabupaten Serang memiliki tren peningkatan selama 2017-2019 dan menduduki peringkat pertama kasus baru TB BTA+ terbanyak di Provinsi Banten pada tahun 2019. Faktor iklim merupakan salah satu faktor lingkungan terpenting dalam penyebaran TB. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan jumlah kasus baru TB dengan faktor iklim bulanan (suhu, kelembaban, curah hujan, kecepatan angin, dan lama penyinaran matahari) tahun 2014-2020 di Kabupaten Serang. Penelitian ini menggunakan rancangan studi ekologi yang dilaksanakan pada April-Juni 2021. Hasil uji korelasi rank spearman menunjukkan kelembaban (nilai-p = 0,010; r = -0,279), curah hujan, (nilai-p = 0,004; r = -0,312) dan lama penyinaran matahari (nilai-p = 0,007; r = 0,293) berhubungan dengan jumlah kasus baru TB. Sedangkan suhu dan kecepatan angin tidak berhubungan dengan jumlah kasus baru TB (nilai-p > 0,05). Kesimpulan penelitian ini adalah kelembaban, curah hujan, dan lama penyinaran matahari berhubungan dengan jumlah kasus baru TB.
AB - TB disebabkan M. tuberculosis yang menyebar melalui udara dan telah menginfeksi seperempat populasi dunia. Indonesia memiliki tren peningkatan prevalensi TB pada tahun 2010-2019. Kasus TB paru di Kabupaten Serang memiliki tren peningkatan selama 2017-2019 dan menduduki peringkat pertama kasus baru TB BTA+ terbanyak di Provinsi Banten pada tahun 2019. Faktor iklim merupakan salah satu faktor lingkungan terpenting dalam penyebaran TB. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan jumlah kasus baru TB dengan faktor iklim bulanan (suhu, kelembaban, curah hujan, kecepatan angin, dan lama penyinaran matahari) tahun 2014-2020 di Kabupaten Serang. Penelitian ini menggunakan rancangan studi ekologi yang dilaksanakan pada April-Juni 2021. Hasil uji korelasi rank spearman menunjukkan kelembaban (nilai-p = 0,010; r = -0,279), curah hujan, (nilai-p = 0,004; r = -0,312) dan lama penyinaran matahari (nilai-p = 0,007; r = 0,293) berhubungan dengan jumlah kasus baru TB. Sedangkan suhu dan kecepatan angin tidak berhubungan dengan jumlah kasus baru TB (nilai-p > 0,05). Kesimpulan penelitian ini adalah kelembaban, curah hujan, dan lama penyinaran matahari berhubungan dengan jumlah kasus baru TB.
KW - Climate factors
KW - ecological study
KW - number of new TB cases
UR - https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/higeia
U2 - 10.15294/higeia.v6i1.49739
DO - 10.15294/higeia.v6i1.49739
M3 - Article
SN - 2541-5603
VL - 6
JO - Higeia : Journal of Public Health Research and Development
JF - Higeia : Journal of Public Health Research and Development
IS - 1
ER -