Abstract
Gizi buruk tidak hanya dapat meningkatkan angka morbiditas dan angka mortalitas, tetapi juga menurunkan produktifitas serta menghambat pertumbuhan sel-sel otak. Prevalensi Gizi Buruk di Indonesia pada balita usia 0-23 bulan (baduta) 4,5%, dan balita usia 0-59 bulan 3,5%. Penelitian bertujuan melihat korelasi antara kejadian gizi buruk dengan penduduk miskin, cakupan imunisasi dasar lengkap, cakupan vitamin A, desa melaksanakan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM), rata-rata konsumsi kalori dan protein masyarakat. Penelitian deskriptif berbasis studi ekologi bersumber dari Profil Kesehatan Indonesia 2021 dan data BPS RI 2021. Hasil penelitian menunjukkan penduduk miskin menunjukkan hubungan cukup (r=0,347) dan korelasi positif, variable cakupan imunisasi lengkap (r=0,467), desa melaksanakan STBM (r=0,436), rata-rata konsumsi kalori (r=0,384) dan protein (r=0,347) menunjukkan hubungan cukup dan korelasi negatif, vitamin A menunjukkan hubungan kuat (r=0,529) dan korelasi negatif terhadap peningkatan persentase gizi buruk. Dapat disimpulkan Terdapat korelasi antara kejadian gizi buruk dengan penduduk miskin, cakupan imunisasi dasar lengkap, cakupan pemberian vitamin A, desa melaksanakan STBM, rata-rata konsumsi kalori dan rata-rata konsumsi protein masyarakat di Indonesia Tahun 2021.
Original language | Indonesian |
---|---|
Pages (from-to) | 444-453 |
Journal | Jurnal Cahaya Mandalika (JCM) |
Volume | 4 |
Issue number | 2 |
DOIs | |
Publication status | Published - 7 Apr 2023 |
Keywords
- Gizi buruk
- Imunisasi lengkap
- Vitamin A
- Konsumsi energi protein
- Sanitasi lingkungan