Studi Bioavailabilitas Logam Berat Merkuri Secara Ekstraksi Bertahap Dan Difussive Gradient In Thin Films (DGT) Pada Tanaman Bayam Batik (Amaranthus Tricolor L)

Research output: Contribution to journalArticlepeer-review

Abstract

Tanah adalah sumber alami yang penting dan merupakan bagian dari lingkungan. Merkurimerupakan salah satu logam yang memiliki dampak toksisitas yang berbahaya bagi manusia. Metode untuk ekstraksi bertahap untuk merkuri pada tanah. Merkuri dipisahkan menjadi fraksi- fraksi. Urutan lima langkah ekstraksi F1 (air deionisasi), F2 (0,01 M HCl + 0,1 M CH3COOH), F3(1 M KOH), F4 (12 M HNO3), dan F5 (aqua regia). Dari antara fraksi tersebut yang terbesar adalah: merkuri terikat sulfida (57,08 - 94,53%) dan merkuri unsur (4,79 - 6,10 %). Fraksi terkecil adalah merkuri larut asam (0,21 – 0,73%), merkuri larut air (0,45 – 0,68 %) dan senyawa organomerkuri (0,33 – 0,68%). Teknik Diffusive Gradients in Thin Films (DGT) merupakan metode yang dikembangkan untuk monitoring partikel logam berat pada media baik perairan, sedimen dan tanah. Namun, dilakukan modifikasi pada salah satu komponen difussive gelnya, yaitu Crosslinker (pengikat silang) dengan menggunakan N,N’-methylenebisacrylamide (MBA) yang dikombinasikan dengan agarosa sebagai difusif gel, serta penggunaan resin gel 3- mercaptopropyl-terfungsionalisasi silika gel (komersil). Nilai koefisien elusi adalah 0,73, sedangkan nilai koefisien difusi 1,025 x 10-6 cm2/s. Keseluruhan analisis menggunakan teknik Cold Vapor-Atomic Absorption Spectrometry. Nilai CDGT-Hg berkisar 8, 6074 – 19,8790 µg/L, sedangkan C A.tricolor 0,087 – 2,074 µg/kg.

Original languageIndonesian
JournalSyntax Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia
Publication statusPublished - 9 Nov 2022

Keywords

  • diffusive gradient in thin films
  • merkuri
  • ekstraksi bertahap
  • amaranthus tricolor
  • cvaas

Cite this