TY - JOUR
T1 - STRUKTURMIKRO DAN SIFAT FISIK-MEKANIK BETON RINGAN TANPA PEMATANGAN DALAM AUTOCLAVE (NON AUTOCLAVED AERATED CONCRETE, NAAC)
AU - Harjanto., Sri
AU - Sony, Prima
AU - Suharno, Bambang
AU - Ashadi, Henki Wibowo
PY - 2007/6
Y1 - 2007/6
N2 - STRUKTURMIKRO DAN SIFAT FISIK-MEKANIK BETON RINGAN TANPA PEMATANGAN DALAM AUTOCLAVE (NON AUTOCLAVED AERATED CONCRETE, NAAC). Pembuatan beton ringan umumnya menekankan pada dua hal, yaitu massa jenis yang serendah mungkin dan kuat tekan yang setinggi-tingginya. Penelitian ini mengamati strukturmakro dan stukturmikro, sifat fisika-mekanika dan keterkaitannya satu sama lain. Dalam penelitian ini, beton ringan dibuat tanpa pematangan dalam autoclave (Non Autoclaved Aerated Concrete, NAAC) dengan penambahan senyawa pengaerasi Al (2 % massa) dan H2O2 (32 % massa) secara terpisah. Alkalinitas campuran beton ringan ini dikontrol dengan penambahan kapur sampai jumlah tertentu. Diperoleh hasil massa jenis beton ringan NAAC dengan senyawa pengaerasi Al dan H2O2 masing-masing adalah 1126 kg/m3 dan 1163 kg/m3. Sedangkan kuat tekan yang dihasilkan dari beton ringan dengan senyawa pengaerasi Al dan H2O2 masing-masing adalah 2,74 MPa dan 3,48 MPa. Massa jenis beton ringan NAAC masih lebih tinggi, sedangkan kuat tekannya relatif lebih rendah dibanding beton ringan dengan pematangan dalam autoclave (Autoclaved Aerated Concrete, AAC). Hasil penelitian ini juga mengindikasikan pengaruh pori terhadap massa jenis dan fasa strukturmikro dengan kuat tekan.
AB - STRUKTURMIKRO DAN SIFAT FISIK-MEKANIK BETON RINGAN TANPA PEMATANGAN DALAM AUTOCLAVE (NON AUTOCLAVED AERATED CONCRETE, NAAC). Pembuatan beton ringan umumnya menekankan pada dua hal, yaitu massa jenis yang serendah mungkin dan kuat tekan yang setinggi-tingginya. Penelitian ini mengamati strukturmakro dan stukturmikro, sifat fisika-mekanika dan keterkaitannya satu sama lain. Dalam penelitian ini, beton ringan dibuat tanpa pematangan dalam autoclave (Non Autoclaved Aerated Concrete, NAAC) dengan penambahan senyawa pengaerasi Al (2 % massa) dan H2O2 (32 % massa) secara terpisah. Alkalinitas campuran beton ringan ini dikontrol dengan penambahan kapur sampai jumlah tertentu. Diperoleh hasil massa jenis beton ringan NAAC dengan senyawa pengaerasi Al dan H2O2 masing-masing adalah 1126 kg/m3 dan 1163 kg/m3. Sedangkan kuat tekan yang dihasilkan dari beton ringan dengan senyawa pengaerasi Al dan H2O2 masing-masing adalah 2,74 MPa dan 3,48 MPa. Massa jenis beton ringan NAAC masih lebih tinggi, sedangkan kuat tekannya relatif lebih rendah dibanding beton ringan dengan pematangan dalam autoclave (Autoclaved Aerated Concrete, AAC). Hasil penelitian ini juga mengindikasikan pengaruh pori terhadap massa jenis dan fasa strukturmikro dengan kuat tekan.
UR - http://jurnal.batan.go.id/index.php/jsmi/article/view/4746
M3 - Article
SN - 2614-087X
JO - Jurnal Sains Materi Indonesia (Indonesian Journal of Materials Science)
JF - Jurnal Sains Materi Indonesia (Indonesian Journal of Materials Science)
ER -