Stress Kerja dan Kualitas Tidur Sebagai Determinan Utama Kelelahan Kerja pada Pekerja Konstruksi

Research output: Contribution to journalArticlepeer-review

Abstract

Fatigue menjadi perhatian di tempat kerja karena sangat berpotensi mempengaruhi produktivitas, kesehatan dan keselamatan para pekerja; yang menjadi penyebab utama kecelakaan dan penyakit akibat kerja pada pekerja konstruksi. Tujuan dari studi ilmiah ini adalah untuk mengetahui determinan fatigue pada pekerja konstruksi. Studi ini merupakan tinjauan literatur, yang menggunakan protokol PRISMA. Literatur dicari dari 2 database yaitu Research Gate dan Science Direct, dengan kata kunci “Konstruksi”, “Kelelahan (Fatigue)”, “Tingkat Kelelahan” dan “Jenis Pekerjaan”. Studi ilmiah ini menghasilkan 9 artikel, yang terdiri atas 5 artikel termasuk dalam Scopus Q1 dan 4 artikel termasuk dalam Scopus Q2. Hasil dari tinjauan ini menunjukkan bahwa determinan yang paling banyak ditemukan adalah stres kerja dan kualitas tidur. Stres kerja dapat meningkat apabila terdapat hari kerja yang berturut-turut yang berdampak pada kelelahan kerja sehingga menyebabkan menurunnya produktivitas. Selain itu pengaruh kualitas tidur dikaitkan dengan peningkatan risiko kecelakaan kerja yang disebabkan oleh kantuk di siang hari akibat tidur malam yang buruk. Selanjutnya, faktor risiko lainnya yang berpengaruh tehadap kelelahan kerja meliputi jam kerja, pengalaman/masa kerja, usia, aktifitas pekerjaan, hari kerja, beban kerja fisik, beban mental, lingkungan kerja, konsumsi alkohol, kebiasaan merokok, dan jenis kelamin pekerja konstruksi. Disimpulkan bahwa determinan utama dari fatigue pada pekerja konstruksi adalah stres kerja dan kualitas tidur.

Original languageIndonesian
JournalJurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes
Volume15
Issue number2
DOIs
Publication statusPublished - 2024

Keywords

  • fatigue
  • pekerja konstruksi
  • stres kerja
  • kualitas tidur

Cite this