Abstract
Remaja merupakan populasi yang berisiko mengalami berbagai permasalahan kesehatan, salah satunya gejala dispepsia fungsional. Stres menjadi salah satu penyebab munculnya permasalahan kesehatan pada remaja seiring perubahan dalam perkembangannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara stres dan gejala dispepsia fungsional pada remaja SMA. Desain penelitian ini yaitu cross-sectional dengan 360 responden dipilih melalui metode purposive sampling dan stratified-cluster sampling dari SMA di kota Bekasi. Instrumen penelitian ini yaitu the shortened version of the adolescent stress questionnaire (ASQ-S) dan dyspepsia symptom severity index (DSSI). Hasil penelitian menunjukkan mayoritas remaja SMA lebih adaptif terhadap stres dan tidak merasakan gejala dispepsia. Hasil penelitian menggunakan uji Chi-square didapatkan hubungan yang signifikan antara stres dan gejala dispepsia fungsional pada remaja dengan nilai p sebesar 0.001. Hasil uji Odd Ratio (OR) didapatkan pada remaja yang merasakan stres berpeluang merasakan gejala dispepsia sebanyak 5,43 kali dibandingkan yang adaptif terhadap stres. Pelaksanaan pendidikan keterampilan hidup sehat dan pelayanan kesehatan mental berbasis sekolah diperlukan sebagai upaya untuk mengurangi stres pada remaja. Selain itu, diperlukan upaya kesehatan sekolah terkait nutrisi pada remaja melalui konseling nutrisi dan pendidikan kesehatan tentang pola makan yang teratur untuk meminimalisasi gejala dispepsia fungsional.
Original language | English |
---|---|
Journal | Jurnal Keperawatan Jiwa (JKJ) : Persatuan Perawat Nasional Indonesia |
Publication status | Published - 2019 |