Abstract
Penelitian ini membahas tentang strategi perlawanan Sultan Thaha menghadapi Belanda pada tahun 1855-1904 melalui upaya gerilya sehingga menjadi salah satu perlawanan rakyat yang memakan waktu cukup lama sebelum Jambi berhasil ditaklukkan oleh Belanda pada tahun 1906. Sejak perubahan arah politik imperialisme Belanda di Nusantara pasca ditandatanganinya Traktat London 1824, intervensi Inggris mengakibatkan Belanda harus meninjau ulang kontrak-kontrak penguasa lokal untuk menjamin kedaulatan mereka di Nusantara. Sultan Thaha sebagai Sultan Kerajaan Melayu Jambi berusaha melepaskan ikatan kontrak dengan Belanda dengan perlawanan secara fisik dan diplomasi terhadap hegemoni kekuatan Belanda yang semakin mendesak Jambi untuk tetap tunduk.Hal ini yang kemudian menjadi topik permasalahan penulis bagaimana upaya dan strategi yang dilancarkan oleh Sultan Thaha dalam mempertahankan Jambi ditengah desakan yang terus dilancarakan Belanda. Penulis mencoba merekonstruksi kembali menggunakan metode sejarah untuk mengungkap bagaimana langkah yang diambil Sultan Thaha dalam mencari dukungan rakyat dan strategi-strategi yang digunakan untuk mempertahankan Jambi dari penetrasi Belanda.
Original language | Indonesian |
---|---|
Pages (from-to) | 595, 608 |
Journal | Jurnal Ilmiah Dikdaya |
Volume | 13 |
Issue number | 2 |
DOIs | |
Publication status | Published - Sept 2023 |
Keywords
- Kesultanan Jambi
- Strategi
- Sultan Thaha