Abstract
Ciguatera Fish Poisoning (CFP) yang disebabkan oleh Ciguatoksin, dihasilkan oleh beberapa jenis Dinoflagellata epibentik yang umumnya menempel pada makroalga. Dinoflagellata epibentik juga dapat menempel pada substrat lain, seperti pada sedimen atau pecahan karang. Penelitian mengenai Dinoflagellata epibentik telah dilakukan di Pulau Harapan, Kepulauan Seribu pada bulan Maret 2013, di empat stasiun yang terletak di sisi timur, utara, selatan, dan barat pulau. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui spesifisitas substrat Dinoflagellata epibentik pada berbagai macam tipe substrat.
Penelitian dilakukan dengan mengoleksi berbagai substrat di rataan terumbu setiap stasiun yaitu pasir, karang mati, lamun Thallasia, dan makroalga Padina, untuk kemudian dimasukkan ke dalam wadah plastik berisi air laut. Setelah itu, untuk melepaskan Dinoflagellata bentik dari substrat, dilakukan proses pengocokan. Sampel kemudian disaring dengan saringan bertingkat (125µm dan 20µm) dan diamati di bawah mikroskop. Data hasil penelitian dianalisis menggunakan Analisis Faktorial Koresponden (AFK) dan Analisis Komponen Utama (AKU). Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh dua belas spesies Dinoflagellata epibentik yang tujuh diantaranya merupakan spesies yang berpotensi toksik. Berdasarkan hasil analisis AFK dan AKU diketahui bahwa spesifisitas substrat dari Gambierdiscus toxicus adalah makroalga; Amphidiniopsis hirsutum, Prorocentrum concavum, Coolia sp., dan Amphidinium sp. adalah substrat pasir; Ostreopsis ovata, Ostreopsis lenticularis, dan Prorocentrum rhatymum adalah substrat lamun, karang, dan pasir; Ostreopsis siamensis, Prorocentrum lima, Prorocentrum emarginatum, dan Sinophysis microcephalus adalah substrat lamun, karang, dan makroalga.
Penelitian dilakukan dengan mengoleksi berbagai substrat di rataan terumbu setiap stasiun yaitu pasir, karang mati, lamun Thallasia, dan makroalga Padina, untuk kemudian dimasukkan ke dalam wadah plastik berisi air laut. Setelah itu, untuk melepaskan Dinoflagellata bentik dari substrat, dilakukan proses pengocokan. Sampel kemudian disaring dengan saringan bertingkat (125µm dan 20µm) dan diamati di bawah mikroskop. Data hasil penelitian dianalisis menggunakan Analisis Faktorial Koresponden (AFK) dan Analisis Komponen Utama (AKU). Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh dua belas spesies Dinoflagellata epibentik yang tujuh diantaranya merupakan spesies yang berpotensi toksik. Berdasarkan hasil analisis AFK dan AKU diketahui bahwa spesifisitas substrat dari Gambierdiscus toxicus adalah makroalga; Amphidiniopsis hirsutum, Prorocentrum concavum, Coolia sp., dan Amphidinium sp. adalah substrat pasir; Ostreopsis ovata, Ostreopsis lenticularis, dan Prorocentrum rhatymum adalah substrat lamun, karang, dan pasir; Ostreopsis siamensis, Prorocentrum lima, Prorocentrum emarginatum, dan Sinophysis microcephalus adalah substrat lamun, karang, dan makroalga.
Original language | Indonesian |
---|---|
Journal | Jurnal Akuatika Indonesia |
Publication status | Published - Mar 2014 |