TY - JOUR
T1 - Spatial multi criteria evaluation sebagai pemodelan spasial untuk kesesuaian pengembangan kawasan permukiman di Bogor Raya
AU - Wibowo, Adi
PY - 2023/7/31
Y1 - 2023/7/31
N2 - Meningkatnya aktivitas antropogenik di suatu wilayah menyebabkan perubahan pada penggunaan lahan. Penggunaan lahan yang tidak memperhatikan kondisi fisik dan perencanaan yang matang dapat memicu terjadinya bencana dan dampak negatif lainnya. Oleh sebab itu, penentuan dan perencanaan penggunaan lahan yang sesuai peruntukannya perlu dilakukan secara tepat dan terukur. Metode Spatial Multicriteria Analysis (SMCA) dan Spatial Multicriteria Evaluation (SMCE) dapat membantu menentukan perencanaan kawasan salah satunya dalam studi kasus ini adalah pengembangan permukiman. Hasil dari penelitian ini dapat memberikan masukan dan rekomendasi akademis mengenai lokasi yang dapat diubah peruntukannya menjadi kawasan permukiman pada revisi tata ruang. Bogor Raya tidak mengalami penambahan penduduk yang signifikan sehingga kebutuhan mengenai lahan permukiman bukan menjadi hal yang mendesak, namun jika diperlukan pengembangan kawasan permukiman, didapatkan bahwa masih cukup banyak lokasi sesuai untuk digunakan sebagai permukiman, sebesar 42,4% dari Bogor Raya tergolong Sesuai, dan 25,8% tergolong Sangat Sesuai, dibandingkan peruntukan dalam rencana tata ruang yang dialokasikan sebesar 36,3% sebagai permukiman.
AB - Meningkatnya aktivitas antropogenik di suatu wilayah menyebabkan perubahan pada penggunaan lahan. Penggunaan lahan yang tidak memperhatikan kondisi fisik dan perencanaan yang matang dapat memicu terjadinya bencana dan dampak negatif lainnya. Oleh sebab itu, penentuan dan perencanaan penggunaan lahan yang sesuai peruntukannya perlu dilakukan secara tepat dan terukur. Metode Spatial Multicriteria Analysis (SMCA) dan Spatial Multicriteria Evaluation (SMCE) dapat membantu menentukan perencanaan kawasan salah satunya dalam studi kasus ini adalah pengembangan permukiman. Hasil dari penelitian ini dapat memberikan masukan dan rekomendasi akademis mengenai lokasi yang dapat diubah peruntukannya menjadi kawasan permukiman pada revisi tata ruang. Bogor Raya tidak mengalami penambahan penduduk yang signifikan sehingga kebutuhan mengenai lahan permukiman bukan menjadi hal yang mendesak, namun jika diperlukan pengembangan kawasan permukiman, didapatkan bahwa masih cukup banyak lokasi sesuai untuk digunakan sebagai permukiman, sebesar 42,4% dari Bogor Raya tergolong Sesuai, dan 25,8% tergolong Sangat Sesuai, dibandingkan peruntukan dalam rencana tata ruang yang dialokasikan sebesar 36,3% sebagai permukiman.
UR - https://journal.uny.ac.id/index.php/geomedia/article/view/55737
U2 - 10.21831/gm.v21i1.55737
DO - 10.21831/gm.v21i1.55737
M3 - Article
SN - 2622-0792
VL - 21
JO - Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian
JF - Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian
IS - 1
ER -