Some Notes on Clifford Geertz’s Interpretive Anthropology

Achmad Fedyani Saifuddin

Research output: Contribution to journalArticlepeer-review

Abstract

Salah satu persoalan dalam filsafat ilmu sosial adalah bagaimana menjelaskan (explain) tindakan-tindakan manusia yang beranekaragam secara ilmiah. Apakah kita dapat menerapkan metode-metode ilmu alam atau ada cara lain yang lebih tepat menjelaskannya? Para ilmuwan sosial masih terus berupaya menemukan the best way untuk menjelaskan gejala-gejala sosial meskipun mereka tetap belum puas. Thomas Kuhn berpendapat bahwa ilmu sosial - tidak seperti ilmu alam - masih terlibat dalam diskusi metodologi yang tidak habis-habisnya karena belum mampu mencapai suatu kesepakatan mengenai paradigma-paradigma umum untuk membatasi masalah-masalah dan prosedur penelitian. Artikel ini berusaha mendiskusikan pandangan interpretive dari Clifford Geertz dalam mengkaji kebudayaan dan masyarakat serta kedudukannya dalam konstelasi metodologi ilmu sosial. Ada 2 alasan mengapa perlu mendiskusikan masalah ini: (1) pandangan interpretive terhadap gejala-gejala sosial merupakan perkembangan penting dalam ilmu sosial selama 2 dasawarsa; (2) C.Geertz yang banyak dipengaruhi teori Talcott Parsons telah mengembangkan gagasan yang kaya dan luar biasa tentang bagaimana melihat dan menganalisis kebudayaan dan masyarakat. Perhatiannya tidak hanya pada masalah antropologi tetapi juga pada ilmu sosial pada umumnya.

Original languageIndonesian
Pages (from-to)4-11
JournalJurnal Antropologi Indonesia
Volume15
Issue number49
DOIs
Publication statusPublished - Aug 1991

Cite this