Skrining Retinopathy of Prematuritydi Rumah Sakit dengan Fasilitas Terbatas

Rizalya Dewi, Rudolf Tuhusula, Rinawati Rohsiswatmo

Research output: Contribution to journalArticlepeer-review

Abstract

Latar belakang. Retinopathy of prematurity(ROP) adalah penyakit vasoproliferatif retina yang dihindari. Sebagian besar ROP derajat rendah dapat sembuh sendiri, namun beberapa kasus dapat berkembang sehingga retina lepas dan diakhiri dengan kebutaan. Oleh sebab itu skrining terhadap ROP telah dianjurkan di banyak negara.Tujuan. Melaporkan insiden ROP di RSIA Eria Bunda Pekanbaru dan melakukan evalusi pelaksanaan skrining ROP selama tiga tahun. Metode. Studi deskriptif terhadap semua bayi dengan risiko ROP. Pemeriksaan dilakukan oleh seorang dokter mata dengan menggunakan binocular indirect opthalmoscopy (BIO). Pemeriksaan dimulai pada usia kronologis 4 sampai 6 minggu dan dilanjutkan tiap 1-2 minggu sekali sampai vaskularisasi retina lengkap.Hasil. Diantara 60 orang bayi yang diperiksa, ROP ditemukan pada 11 (18,3%) bayi, enam (10%) diantaranya ROP berat. Tiga ROP berat dirujuk ke Jakarta, satu meninggal dunia, satu mengalami retinal detachmentdan satu orang sembuh. Tiga lainnya tidak dirujuk, satu mengalami kebutaan, satu meninggal, dan satu tidak diketahui.Kesimpulan. Skrining ROP di rumah sakit daerah dengan fasilitas terbatas dapat dilakukan. Dalam tiga tahun ditemukan insiden ROP sebanyak 18,3%. Tidak semua ROP berat dapat diterapi karena kesulitan transportasi dan keterbatasan biaya. Perlu dipikirkan kemungkinan pengobatan ROP di Pekanbaru, karena transportasi ke tempat rujukan masih menjadi masalah besar.
Original languageEnglish
Pages (from-to)185-190
JournalSari Pediatri
Volume14
Issue number3
DOIs
Publication statusPublished - 2012

Fingerprint

Dive into the research topics of 'Skrining Retinopathy of Prematuritydi Rumah Sakit dengan Fasilitas Terbatas'. Together they form a unique fingerprint.

Cite this