TY - BOOK
T1 - Skenario hubungan Amerika Serikat-Tiongkok dan proyeksi kebijakan Indoesia 2045 [sumber elektronis]
AU - Wibisono, Ali Abdullah
AU - Wardoyo, Broto
PY - 2021/1/1
Y1 - 2021/1/1
N2 - Dinamika lingkungan strategis, di mana Indonesia berupaya mewujudkan kepentingannasionalnya, sangat dipengaruhi oleh interaksi negara besar, khususnya Amerika Serikat danTiongkok. Penelitian ini mengidentifikasi empat skenario bentuk interaksi hegemonik ASTiongkok hingga 2045: perang, damai, kompetisi, dan rivalitas. Kemungkinan relatif skenarioditentukan oleh nilai dua kelompok variabel struktural, yaitu perimbangan kekuatan dansaling ketergantungan (interdependensi), serta variabel agen berupa politik domestik. Secarastatistik, penelitian ini tidak menemukan indikator tunggal yang bisa memprediksi arahhubungan hegemonik AS-Tiongkok. Akan tetapi, analisis kualitatif yang dilakukan mengarahkepada kesimpulan bahwa kepentingan nasional Indonesia akan lebih mungkin tercapaiketika hubungan AS-Tiongkok bersifat kompetisi. Kehadiran kekuatan-kekuatan besar yangsaling mengimbangi satu sama lain dan berkompetisi secara intensif namun kondusif akanmenciptakan stabilitas, memperluas ruang gerak diplomatik Indonesia, dan menawarkankesempatan bagi Indonesia untuk memperoleh konsesi dari seluruh pihak. Kompetisiditandai oleh penyempitan kesenjangan kekuatan antara AS dan Tiongkok, baik ekonomimaupun militer, pola aliansi yang semakin kaku, menguatnya intergovernmentalisme,tingkat saling ketergantungan yang tetap terjaga meskipun terjadi pemisahan (decoupling) dibeberapa sektor, serta menguatnya nasionalisme di tataran domestik. Untuk dapat ikutmendorong tercipta dan terjaganya skenario tersebut, penelitian ini menawarkan empatrekomendasi kebijakan: (i) Indonesia mengadopsi kebijakan luar negeri yang lebihberorientasi ke luar (outward-looking) dengan menekankan pada proyeksi kekuatan politik,ekonomi, dan militer; (ii) Indonesia memperkuat multilateralisme melalui Association ofSoutheast Asian Nations (ASEAN) maupun mekanisme internasional, kawasan, dan subkawasan lainnya; (iii) Indonesia memperkuat tata kelola keamanan maritim secara internaldan memperkuat norma maritim internasional; (iv) Indonesia memperkuat politik luar negeriyang perumusannya “bebas” dari intervensi dan “aktif” dalam ikut membentuk lingkunganstrategis melalui proyeksi kekuatan material dan normatif.
AB - Dinamika lingkungan strategis, di mana Indonesia berupaya mewujudkan kepentingannasionalnya, sangat dipengaruhi oleh interaksi negara besar, khususnya Amerika Serikat danTiongkok. Penelitian ini mengidentifikasi empat skenario bentuk interaksi hegemonik ASTiongkok hingga 2045: perang, damai, kompetisi, dan rivalitas. Kemungkinan relatif skenarioditentukan oleh nilai dua kelompok variabel struktural, yaitu perimbangan kekuatan dansaling ketergantungan (interdependensi), serta variabel agen berupa politik domestik. Secarastatistik, penelitian ini tidak menemukan indikator tunggal yang bisa memprediksi arahhubungan hegemonik AS-Tiongkok. Akan tetapi, analisis kualitatif yang dilakukan mengarahkepada kesimpulan bahwa kepentingan nasional Indonesia akan lebih mungkin tercapaiketika hubungan AS-Tiongkok bersifat kompetisi. Kehadiran kekuatan-kekuatan besar yangsaling mengimbangi satu sama lain dan berkompetisi secara intensif namun kondusif akanmenciptakan stabilitas, memperluas ruang gerak diplomatik Indonesia, dan menawarkankesempatan bagi Indonesia untuk memperoleh konsesi dari seluruh pihak. Kompetisiditandai oleh penyempitan kesenjangan kekuatan antara AS dan Tiongkok, baik ekonomimaupun militer, pola aliansi yang semakin kaku, menguatnya intergovernmentalisme,tingkat saling ketergantungan yang tetap terjaga meskipun terjadi pemisahan (decoupling) dibeberapa sektor, serta menguatnya nasionalisme di tataran domestik. Untuk dapat ikutmendorong tercipta dan terjaganya skenario tersebut, penelitian ini menawarkan empatrekomendasi kebijakan: (i) Indonesia mengadopsi kebijakan luar negeri yang lebihberorientasi ke luar (outward-looking) dengan menekankan pada proyeksi kekuatan politik,ekonomi, dan militer; (ii) Indonesia memperkuat multilateralisme melalui Association ofSoutheast Asian Nations (ASEAN) maupun mekanisme internasional, kawasan, dan subkawasan lainnya; (iii) Indonesia memperkuat tata kelola keamanan maritim secara internaldan memperkuat norma maritim internasional; (iv) Indonesia memperkuat politik luar negeriyang perumusannya “bebas” dari intervensi dan “aktif” dalam ikut membentuk lingkunganstrategis melalui proyeksi kekuatan material dan normatif.
UR - https://www.lab45.id/detail/158/skenario-hubungan-amerika-serikat-tiongkok-dan-proyeksi-kebijakan-indonesia-2045
M3 - Book
BT - Skenario hubungan Amerika Serikat-Tiongkok dan proyeksi kebijakan Indoesia 2045 [sumber elektronis]
PB - Pekumpulan Laboratorium Indonesia Dua Ribu Empat Lima
ER -