Abstract
Seorang pria, 35 tahun, datang dengan kelemahan keempat anggota gerak dengan pola ascending. Pasien awalnya mengalami kelemahan tungkai kanan, dilanjutkan tungkai kiri dalam waktu 3 jam, dan ke kedua lengan dalam waktu 1 hari. Pasien dibawa ke instalasi gawat darurat (IGD) dan dalam 4 hari pasien menjadi tetraplegi, kelemahan pita suara, dan sesak yang harus dibantu oleh ventilator. Dilakukan pungsi lumbal lalu plasmaparesis tetapi tidak didapatkan perbaikan. Selanjutnya pasien dilakukan magnetic resonance imaging (MRI) dan didapatkan gambaran infark subakut pada piramidal medulla oblongata bilateral dalam bentuk “heart shape”. Pasien dilakukan rehabilitasi dan diberikan terapi preventif stroke sekunder. Klinis pasien yang sangat mirip dengan klinis sindrom Guillain-barre menyebabkan tertundanya diagnosis stroke, sehingga terapi yang tepat menjadi tertunda. Disisi lain, kedua sindrom ini dapat mengancam nyawa karena dapat terjadi gagal nafas sedangkan tatalaksana dari kedua kasus sangat berbeda. Kata Kunci: SGB, sindrom piramidal bilateral, sindrom Guillain-barre, stroke
Translated title of the contribution | BILATERAL PYRAMIDAL SYNDROME MIMICKING GUILLAIN-BARRE SYNDROME |
---|---|
Original language | Indonesian |
Pages (from-to) | 265-269 |
Journal | Neurona |
Volume | 38 |
Issue number | 4 |
Publication status | Published - 1 Sept 2021 |
Keywords
- Bilateral pyramidal syndrome
- GBS
- Guillain-barre syndrome
- stroke