Sindrom Kasabach-Merritt pada Hemangioma Hati: Laporan Kasus

CHYNTIA OLIVIA MAURINE JASIRWAN, Michelle Frastica, Kresna Adhitama

Research output: Contribution to journalArticlepeer-review

Abstract

Hemangioma adalah tumor hati kongenital jinak yang paling sering ditemukan dan paling banyak ditemukan pada wanita dengan angka insiden antara 0,4—20%. Adanya hemangioma hati yang sangat besar dapat menyebabkan timbulnya sindrom Kasabach-Merritt (SKM), suatu gangguan koagulasi yang mengancam nyawa, akibat adanya koagulopati konsumtif dari penumpukan trombosit dan agregasi dalam hemangioma. Angka mortalitas SKM tinggi, dengan penyebab
kematian adalah komplikasi ke organ lainnya maupun sepsis. Prinsip tata laksana adalah dekompresi hemangioma yang ada dengan tindakan pembedahan. Namun, seringkali tindakan tersebut sangat sulit dilakukan dikarenakan risiko
perdarahan yang sangat tinggi. Sehingga, tata laksana konservatif menjadi pilihan utama pada pasien ini. Penting untuk memikirkan adanya SKM pada pasien dengan keluhan pembesaran abdomen, dikarenakan akan sangat bermanfaat untuk perencanaan tindakan dini dan edukasi prognosis kepada pasien dan keluarga.
Original languageEnglish
JournalJurnal Penyakit Dalam Indonesia
Publication statusPublished - 1 Oct 2022

Keywords

  • Hemangioma hati, sindrom Kasabach-Merritt

Fingerprint

Dive into the research topics of 'Sindrom Kasabach-Merritt pada Hemangioma Hati: Laporan Kasus'. Together they form a unique fingerprint.

Cite this