Retinol Binding Protein dan Luaran Pascabedah

Sri Martuti, Antonius Pudjiadi, Abdul Latief, Yusrina Istanti, Pudjiastuti Pudjiastuti, Moh. Supriatna

Research output: Contribution to journalArticlepeer-review

Abstract

Latar belakang. Malnutrisi sering ditemukan pada pascabedah dan berhubungan dengan luaran yang tidak baik, seperti sepsis atau infeksi luka operasi. Retinol binding protein (RBP) merupakan parameter biokimia yang cukup reliabel untuk menilai malnutrisi. Tujuan. Mengetahui pengaruh malnutrisi berdasarkan penurunan RBP terhadap luaran pasien pascabedah Metode. Penelitian observasional analitik dilakukan di ICU Anak tiga rumah sakit yakni RS Cipto Mangunkusumo, RSUP Dr. Kariadi, dan RSUD Dr. Moewardi. Dilakukan pengukuran RBP, kortisol, CRP pada hari pertama dan kelima pascabedah. Luaran infeksi dinilai berdasarkan skor ASEPSIS. Analisis bivariat dilakukan terhadap beberapa faktor risiko dengan kejadian infeksi luka operasi dan sepsis. Analisis data menggunakan program SPSS versi 17.00. Hasil. Selama kurun waktu 6 bulan, 39 subjek memenuhi kriteria inklusi, tetapi 4 tidak melanjutkan penelitian. Penurunan kadar RBP hari kelima pascabedah 34,3% kasus. Penurunan RBP, CRP, usia <1 tahun, dan skor ASA t3 berisiko mendapatkan infeksi luka operasi berturut-turut 4,4; 3,3;1,2; dan 1,3 kali dengan nilai p>0,05 dan 95% IK masing-masing (0,35-54,4; 0,3 – 40,8;0,1-15,8; dan 0,97-1,6). Faktor lain-status nutrisi prabedah, lama pembedahan, kategori luka operasi dan kortisol-juga didapatkan hasil yang tidak signifikan. Penelitian ini tidak mendapatkan luaran sepsis. Kesimpulan. Terdapat risiko terjadi infeksi luka operasi 4,4 kali apabila kadar RBP menurun, 3,3 kali apabila CRP meningkat, 1,2 kali apabila usia <1 tahun, dan 1,3 kali apabila skor ASA t3, tetapi secara statistik tidak ada perbedaan bermakna.
Original languageIndonesian
Pages (from-to)271-277
JournalSari Pediatri
Volume16
Issue number4
DOIs
Publication statusPublished - 2014

Cite this