TY - JOUR
T1 - REPRESENTASI KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN DALAM TRANSFORMASI NOVEL MENJADI FILM SEPERTI DENDAM RINDU HARUS DIBAYAR TUNTAS
AU - Febrianto, Diki
AU - Tjahjandari, Lily
PY - 2023
Y1 - 2023
N2 - Kekerasan terhadap perempuan melalui narasi maupun adegan menjadi salah satu pembahasan yang menarik, khususnya pada novel yang diadaptasi menjadi film bertajuk Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas. Penelitian ini bertujuan untukmembongkar representasi kekerasan terhadap perempuan dalam proses adaptasi novel menjadi film. Penelitian ini bersifatkualitatif dengan metode deskriptif. Pendekatan yang digunakanpada penelitian ini yaitu melihat aspek naratif novel, hubungan,dan korelasi kekerasan terhadap perempuan. Kekerasan terhadap perempuan dalam film menggunakan konsep sinematografi, alih wahana, dan naratif dalam membangun visual kekerasan terhadap perempuan. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya representasi kekerasan terhadap perempuan melalui Iteung danRona Merah. Pada karakter Iteung, tampak adanya hubungan masa kecilnya dengan pembentukan karakter maskulin di masa remaja. Hal ini pula yang memperlihatkan ekranisasi dalam bentuk pengurangan pada film. Rona Merah memberikan gambaran sebagai objek kekerasan seksual yang mengalami gangguan psikologis sebagai pembentuk trauma di masa lalu. Media baru selain film adalah karikatur pada bak truk yangmemiliki kaitan erat tentang pemasalahan laki-laki danperempuan.
AB - Kekerasan terhadap perempuan melalui narasi maupun adegan menjadi salah satu pembahasan yang menarik, khususnya pada novel yang diadaptasi menjadi film bertajuk Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas. Penelitian ini bertujuan untukmembongkar representasi kekerasan terhadap perempuan dalam proses adaptasi novel menjadi film. Penelitian ini bersifatkualitatif dengan metode deskriptif. Pendekatan yang digunakanpada penelitian ini yaitu melihat aspek naratif novel, hubungan,dan korelasi kekerasan terhadap perempuan. Kekerasan terhadap perempuan dalam film menggunakan konsep sinematografi, alih wahana, dan naratif dalam membangun visual kekerasan terhadap perempuan. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya representasi kekerasan terhadap perempuan melalui Iteung danRona Merah. Pada karakter Iteung, tampak adanya hubungan masa kecilnya dengan pembentukan karakter maskulin di masa remaja. Hal ini pula yang memperlihatkan ekranisasi dalam bentuk pengurangan pada film. Rona Merah memberikan gambaran sebagai objek kekerasan seksual yang mengalami gangguan psikologis sebagai pembentuk trauma di masa lalu. Media baru selain film adalah karikatur pada bak truk yangmemiliki kaitan erat tentang pemasalahan laki-laki danperempuan.
KW - kekerasan
KW - perempuan
KW - alih wahana
UR - https://ejournal.uin-suka.ac.id/adab/Adabiyyat/article/view/2588
U2 - 10.14421/ajbs.2023.07022
DO - 10.14421/ajbs.2023.07022
M3 - Article
SN - 2549-1482
VL - 7
SP - 154
EP - 177
JO - Adabiyyāt: Jurnal Bahasa dan Sastra
JF - Adabiyyāt: Jurnal Bahasa dan Sastra
IS - 2
ER -