Abstract
Makalah ini menganalisis bagaimana laut dikonstruksikan dalam sastra Minangkabau, dikenal sebagai masyarakat matrilineal terbesar didunia. Sebagai bahan analisis adalah sastra lisan Kaba Anggun Nan Tongga (KAT) yang dikenal secara baik di daerah Minangkabau bagian pesisir. Argumen utama makalah ini yaitu keterkaitan yang kuat hubungan antara teks tersebut dengan kondisi sosial, budaya masyarakat penghasilnya. Dengan mengunakan pendekatan sosiologi sastra, makalah memperlihatkan bahwa kebudayaan adalah ranah sharing codes yang implementasinya sangat tergantung pada lokasi dan kondisi tempat, sebagaimana terlihat pada sastra lisan pesisir KAT. Perbedaan lokasi menjadikan perbedaan dalam mengimplementasikan konsep Alam takambang jadi guru, yang menjadi salah satu ideologi adat Minangkabau. KAT sangat kuat merepresentasikan nilai-nilai matrilineal-maritim yang dianut oleh masyarakat Minangkabau pesisir. Laut dalam KAT direpresentasikan sebagai ruang berpetualang yang memerdekan dan sarana inisiasi untuk mendapatkan derajat hidup.
Original language | Indonesian |
---|---|
Publication status | Published - 2017 |
Event | Seminar Nasional Sosiologi Sastra - ID, Depok, Indonesia Duration: 1 Jan 2017 → … |
Conference
Conference | Seminar Nasional Sosiologi Sastra |
---|---|
Country/Territory | Indonesia |
City | Depok |
Period | 1/01/17 → … |
Keywords
- Minangkabau, matrilineal, maritim, sosiologi sastra, Kaba Anggun Nan Tongga.