TY - JOUR
T1 - Rekomendasi Sistem Stroke Pendekatan 8D dalam Penanganan Stroke Iskemik Akut
AU - Mesiano, Taufik
AU - Permana, Affan Priyambodo
AU - Nafisah, Zharifah Fauziyyah
AU - Yunus, Reyhan Eddy
AU - Sulistio, Septo
AU - Habib, Hadiki
AU - Mulyana, Radi Muharris
AU - Albar, Imamul Aziz
PY - 2021/4/5
Y1 - 2021/4/5
N2 - Stroke merupakan penyebab kematian dan disabilitas tertinggi di Indonesia. Stroke juga penyebab disabilitas jangka panjang tertinggi di dunia. Stroke Iskemik mencakup 85% dari seluruh jenis stroke. Stroke iskemik disebabkan oleh adanya sumbatan pembuluh darah akibat tromboemboli atau penyempitan akibat aterosklerosis. Stroke iskemik merupakan penyakit yang dapat disembuhkan. Pengobatan dengan trombolitik intravena (IV-tPA) dan trombektomi mekanik dapat memperbaiki luaran pasien stroke iskemik akut bila dilakukan pada periode emas, yaitu kurang dari 4,5 jam sejak onset gejala untuk IV-tPA dan <6-24 jam untuk trombektomi mekanik. Akan tetapi, hanya sebagian kecil pasien yang dapat memenuhi periode tersebut. Di Indonesia, keterlambatan ini disebabkan oleh kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai gejala stroke, masalah transportasi, dan sistem penanganan stroke yang belum terintegrasi. Setiap satu menit penanganan stroke yang terlambat, terjadi kematian 1,9 juta neuron di otak. Sistem yang baik dalam menangani stroke dapat meningkatkan luaran pasien serta menurunkan lama rawat dan biaya perawatan pasien ke depannya. Salah satu pendekatan penanganan stroke adalah dengan sistem 8D yang terdiri dari detection, dispatch, delivery, door, data, decision, drug/device, dan disposition. Sistem ini membantu penanganan stroke secara multidisiplin dan komprehensif dengan pembagian tugas yang jelas. Sehingga pasien mendapat penanganan yang tepat dan diharapkan memiliki luaran yang baik.
AB - Stroke merupakan penyebab kematian dan disabilitas tertinggi di Indonesia. Stroke juga penyebab disabilitas jangka panjang tertinggi di dunia. Stroke Iskemik mencakup 85% dari seluruh jenis stroke. Stroke iskemik disebabkan oleh adanya sumbatan pembuluh darah akibat tromboemboli atau penyempitan akibat aterosklerosis. Stroke iskemik merupakan penyakit yang dapat disembuhkan. Pengobatan dengan trombolitik intravena (IV-tPA) dan trombektomi mekanik dapat memperbaiki luaran pasien stroke iskemik akut bila dilakukan pada periode emas, yaitu kurang dari 4,5 jam sejak onset gejala untuk IV-tPA dan <6-24 jam untuk trombektomi mekanik. Akan tetapi, hanya sebagian kecil pasien yang dapat memenuhi periode tersebut. Di Indonesia, keterlambatan ini disebabkan oleh kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai gejala stroke, masalah transportasi, dan sistem penanganan stroke yang belum terintegrasi. Setiap satu menit penanganan stroke yang terlambat, terjadi kematian 1,9 juta neuron di otak. Sistem yang baik dalam menangani stroke dapat meningkatkan luaran pasien serta menurunkan lama rawat dan biaya perawatan pasien ke depannya. Salah satu pendekatan penanganan stroke adalah dengan sistem 8D yang terdiri dari detection, dispatch, delivery, door, data, decision, drug/device, dan disposition. Sistem ini membantu penanganan stroke secara multidisiplin dan komprehensif dengan pembagian tugas yang jelas. Sehingga pasien mendapat penanganan yang tepat dan diharapkan memiliki luaran yang baik.
M3 - Article
SN - 2654-3796
JO - Journal of the Indonesian Medical Association : Majalah Kedokteran Indonesia
JF - Journal of the Indonesian Medical Association : Majalah Kedokteran Indonesia
ER -