TY - JOUR
T1 - Refleksi diri melewati peristiwa retaknya keluarga dalam penulisan naratif: Studi analisis isi
AU - Savitri, Setiawati Intan
AU - Takwin, Bagus
AU - Ariyanto, Amarina Ashar
AU - Noviyanti, Naimah
PY - 2019
Y1 - 2019
N2 - Saat individu berusaha mengatasi dampak emosional menghadapi keluarga retak, individu mencoba untuk melakukan refleksi atas peristiwa tersebut meski kadang sulit karena individu larut pada emosi negatif (ruminasi). Namun, individu juga mampu melihat pengalamannya secara adaptif dari perspektif pengamat dengan merespon tekanan dengan berjarak, sehingga mampu memaknai atau mendapatkan solusi dari tekanan. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan proses refleksi diri adaptif ketika merespon peristiwa retaknya keluarga dengan cara menulis narasi dengan kata ganti personal satu (perspektif pelaku) dan menulis narasi dengan kata ganti personal nama-diri (perspektif pengamat). Riset Kross dkk. (2014) menyatakan bahwa kata ganti personal nama-diri merupakan metode untuk refleksi diri yang dianggap lebih adaptif dibandingkan dengan menggunakan kata ganti personal satu (perspektif diri pelaku) yang menyebabkan efek larut pada emosi negatif. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis isi. Subjek penelitian berjumlah tujuh orang (5 wanita dan 2 pria). Data diperoleh dari teks tulisan subjek yang mengikuti eksperimen menulis naratif selama empat hari berturut-turut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa instruksi menulis dengan bahasa yang berjarak menggunakan perspektif pengamat, jika dibandingkan dengan instruksi menulis dengan menggunakan perspektif pelaku, pada level tertentu dapat membantu proses refleksi diri adaptif dengan mekanisme yang berbeda.
AB - Saat individu berusaha mengatasi dampak emosional menghadapi keluarga retak, individu mencoba untuk melakukan refleksi atas peristiwa tersebut meski kadang sulit karena individu larut pada emosi negatif (ruminasi). Namun, individu juga mampu melihat pengalamannya secara adaptif dari perspektif pengamat dengan merespon tekanan dengan berjarak, sehingga mampu memaknai atau mendapatkan solusi dari tekanan. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan proses refleksi diri adaptif ketika merespon peristiwa retaknya keluarga dengan cara menulis narasi dengan kata ganti personal satu (perspektif pelaku) dan menulis narasi dengan kata ganti personal nama-diri (perspektif pengamat). Riset Kross dkk. (2014) menyatakan bahwa kata ganti personal nama-diri merupakan metode untuk refleksi diri yang dianggap lebih adaptif dibandingkan dengan menggunakan kata ganti personal satu (perspektif diri pelaku) yang menyebabkan efek larut pada emosi negatif. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis isi. Subjek penelitian berjumlah tujuh orang (5 wanita dan 2 pria). Data diperoleh dari teks tulisan subjek yang mengikuti eksperimen menulis naratif selama empat hari berturut-turut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa instruksi menulis dengan bahasa yang berjarak menggunakan perspektif pengamat, jika dibandingkan dengan instruksi menulis dengan menggunakan perspektif pelaku, pada level tertentu dapat membantu proses refleksi diri adaptif dengan mekanisme yang berbeda.
M3 - Article
SN - 2615-8558
JO - Jurnal Psikologi Sosial
JF - Jurnal Psikologi Sosial
ER -