Qat dan Krisis Kemanusiaan Yaman (Studi Perubahan Nilai dalam Takhzeen Al-Qat)

Translated title of the contribution: Qat and Yemen Humanitarian Crisis (Studies of Cultural Shifts in Takhzeen Al-Qat)

Research output: Contribution to journalArticlepeer-review

Abstract

Qat telah dikenal oleh orang-orang Afrika dan Arab Selatan sejak berabad-abad lalu. Pada orang Yaman, qat seringkali disebut sebagai ‘tanaman dari surga’. Tradisi mengunyah qat atau yang disebut takhzeen qat menciptakan interaksi sosial positif di antara masyarakat Yaman. Saat ini, tekhzeen qat telah mengalami perubahan nilai dari positif ke negatif. Pola konsumsi qat berubah dari yang bersifat hiburan menjadi kebiasaan sosial negatif. Artikel ini mengkaji perubahan nilai dalam takhzeen al-qat yang terjadi di Yaman. Teori yang digunakan adalah teori perubahan budaya dan teori krisis kemanusiaan. Metode yang digunakan adalah studi kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui studi literatur. Penelitian ini menyimpulkan bahwa qat masuk dari Ethiopia sekitar abad ke-13 M dipopulerkan oleh kaum Sufi di Yaman. Pada awal kemunculannya, takhzeen qat dianggap positif oleh masyarakat Yaman. Saat krisis Yaman terjadi, takhzeen qat berubah menjadi kebiasaan sosial. Dampak negatif takhzeen qat saat krisis Yaman ialah meningkatnya malnutrisi dan kencanduan qat. Perubahan nilai dalam takhzeen qat berubah akibat adanya dorongan krisis kemanusiaan yang terjadi di Yaman. Perubahan nilai budaya takhzeen qat terjadi akibat beberapa faktor, seperti konflik sosial, adanya penemuan baru, serta masuknya budaya luar di tengah krisis kemanusiaan yang terjadi di Yaman menjadi alasan utama bergesernya nilai pada tradisi takhzeen qat.
Translated title of the contributionQat and Yemen Humanitarian Crisis (Studies of Cultural Shifts in Takhzeen Al-Qat)
Original languageIndonesian
JournalNady al-Adab
Volume20
Issue number2
Publication statusPublished - 2 Jul 2023

Fingerprint

Dive into the research topics of 'Qat and Yemen Humanitarian Crisis (Studies of Cultural Shifts in Takhzeen Al-Qat)'. Together they form a unique fingerprint.

Cite this