Abstract
Kepulauan Seribu merupakan kepulauan yang terkenal dengan wilayah maritimnya. Pembangunan melalui nilai budaya di kepulauan ini perlu dilakukan yaitu dengan pendekatan teknologi. Pendekatan aspek teknologi sebagai pusat informasi dari hasil internalisasi budaya maritim dengan kearifan lokal, produk nilai budaya dapat menghasilkan produk berupa fisik, yang terdiri kesenian, kuliner, seni bangunan (arsitektur) dan non-fisik berupa norma-norma dan nilai-nilai maritim, yang kemudian menjadi sebuah daya tarik informasi baik dari unsur pariwisata maupun implementasi budaya maritim yang bernilai ekonomi. Metode penelitian menggunakan kualitatif dengan teknik pengumpulan melalui wawancara, observasi dan studi dokumen. Hasil penelitian ini bahwa program community development, sebagai faktor penting dalam meningkatkan kapasitas masyarakat melalui pembentukan kesadaran masyarakat (aware) dengan membentuk pola perilaku dalam penerapan budaya maritim yang berkelanjutan (sustainable), yang dapat mensejahterakan masyarakatnya. Hal ini sejalan dengan penguatan masyarakat Pulau Kelapa, dengan adanya kesadaran yaitu memiliki wilayah maritim, maka akan berkembang semangat mempertahankan wilayah maritim, yang sesuai dengan karakteristik Pulau Kelapa, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya, melalui usaha ekonomi kerakyatan dengan hasil produksi laut dan pembangunan aspek sosial, fisik dan budaya, akan tercipta. Namun, diperlukan teknologi budaya maritim yang akan menghasilkan prototype jaringan informasi berbasis masyarakat, sebagai sarana informasi tentang nilai-nilai budaya maritim, sehingga akan memperkuat pulau kelapa sebagai Wisata Bahari yang sesuai dengan kearifan lokal.
Original language | Indonesian |
---|---|
Pages (from-to) | 71-81 |
Number of pages | 11 |
Journal | Jurnal Vokasi Indonesia |
Volume | 8 |
Issue number | 1 |
Publication status | Published - 2020 |
Keywords
- Community development
- budaya maritim
- kearifan lokal