Abstract
Latar belakang. Penyakit jantung reumatik merupakan kelainan jantung didapat penyebab kesakitan dan
kematian terbanyak pada anak di Indonesia. Bedah katup pada anak dengan penyakit jantung reumatik
jarang dilakukan.
Tujuan. Untuk mengetahui profil klinis dan keluaran bedah katup pada anak dengan penyakit jantung
reumatik.
Metode. Penelitian secara retrospektif dilakukan pada 28 anak dengan penyakit jantung reumatik
yang menjalani bedah katup di RSUPN Cipto Mangunkusumo selama tahun 2003 sampai 2009. Data
dikumpulkan dan dicatat berdasarkan catatan medis berupa profil klinis sebelum operasi, umur saat
operasi, jenis kelamin, status klinis, dan jenis operasi, serta data ekokardiografi berupa kelainan katup dan
fungsi ventrikel. Sedangkan keluaran berupa komplikasi pascaoperasi, lesi residual dan fraksi ejeksi, fraksi
pemendekan serta dimensi akhir diastolik ventrikel kiri seminggu pascaoperasi.
Hasil. Umur rerata saat operasi 13,9 (SD 2,7) tahun; anak laki-laki dan perempuan sama banyak. Status klinis
praoperatif fungsional kelas III dan kelas IV masing-masing terjadi pada 13 dan 9 anak. Regurgitasi mitral berat
didapatkan pada 75% anak. Perbaikan katup mitral dilakukan pada 16, penggantian katup mitral pada 8, dan
penggunaan katup ganda pada 4 anak. Tiga anak mengalami komplikasi berupa perdarahan, efusi pleura, dan sepsis,
sedangkan satu orang meninggal. Lesi residual pascaoperasi didapatkan pada 11 anak, berupa regurgitasi dan stenosis
mitral ringan, dan satu anak dengan paravalvular leak. Tidak didapatkan perbedaan yang bermakna dalam fraksi
ejeksi, fraksi pemendekan dan dimensi akhir diastolik ventrikel kiri sebelum dan seminggu sesudah operasi.
Kesimpulan. Bedah katup pada anak dengan penyakit jantung reumatik mempunyai keluaran yang baik,
dengan angka kematian dan komplikasi yang rendah. Pemantauan lebih lanjut diperlukan untuk menilai
keluaran jangka panjang.
kematian terbanyak pada anak di Indonesia. Bedah katup pada anak dengan penyakit jantung reumatik
jarang dilakukan.
Tujuan. Untuk mengetahui profil klinis dan keluaran bedah katup pada anak dengan penyakit jantung
reumatik.
Metode. Penelitian secara retrospektif dilakukan pada 28 anak dengan penyakit jantung reumatik
yang menjalani bedah katup di RSUPN Cipto Mangunkusumo selama tahun 2003 sampai 2009. Data
dikumpulkan dan dicatat berdasarkan catatan medis berupa profil klinis sebelum operasi, umur saat
operasi, jenis kelamin, status klinis, dan jenis operasi, serta data ekokardiografi berupa kelainan katup dan
fungsi ventrikel. Sedangkan keluaran berupa komplikasi pascaoperasi, lesi residual dan fraksi ejeksi, fraksi
pemendekan serta dimensi akhir diastolik ventrikel kiri seminggu pascaoperasi.
Hasil. Umur rerata saat operasi 13,9 (SD 2,7) tahun; anak laki-laki dan perempuan sama banyak. Status klinis
praoperatif fungsional kelas III dan kelas IV masing-masing terjadi pada 13 dan 9 anak. Regurgitasi mitral berat
didapatkan pada 75% anak. Perbaikan katup mitral dilakukan pada 16, penggantian katup mitral pada 8, dan
penggunaan katup ganda pada 4 anak. Tiga anak mengalami komplikasi berupa perdarahan, efusi pleura, dan sepsis,
sedangkan satu orang meninggal. Lesi residual pascaoperasi didapatkan pada 11 anak, berupa regurgitasi dan stenosis
mitral ringan, dan satu anak dengan paravalvular leak. Tidak didapatkan perbedaan yang bermakna dalam fraksi
ejeksi, fraksi pemendekan dan dimensi akhir diastolik ventrikel kiri sebelum dan seminggu sesudah operasi.
Kesimpulan. Bedah katup pada anak dengan penyakit jantung reumatik mempunyai keluaran yang baik,
dengan angka kematian dan komplikasi yang rendah. Pemantauan lebih lanjut diperlukan untuk menilai
keluaran jangka panjang.
Original language | Indonesian |
---|---|
Journal | Sari Pediatri |
Volume | 13 |
Issue number | 3 |
DOIs | |
Publication status | Published - 2011 |