Prevalensi Alergi Makanan pada Anak Usia Kurang dari 3 Tahun di Jakarta Berbasis Survei dalam Jaringan / Online

Meida Tanukusumah, Nia Kurniati, Novie Amelia C

Research output: Contribution to journalArticlepeer-review

Abstract

Latar belakang. Alergi makanan diasumsikan oleh masyarakat maupun praktisi kesehatan memiliki prevalensiyang tinggi. Pada anak usia <3 tahun di Indonesia, prevalensi alergi makanan belum diketahui.Tujuan. Mengetahui prevalensi alergi makanan pada anak usia <3 tahun di Jakarta.Metode. Studi deskriptif potong lintang menggunakan survei dalam jaringan (daring)/online Januari2011-Oktober 2013. Orangtua anak usia <3 tahun yang mengaku anaknya alergi makanan di Jakarta danmampu mengakses internet, tercatat masuk di www.alergianakku.com, mengisi kuesioner daring modifikasiepidemiology of asthma and allergy in early life (EAAEL) untuk diseleksi. Konfirmasi diagnosis subjekberdasarkan anamnesis (convincing history).Hasil. Terdapat 286 subjek memenuhi kriteria inklusi, 100 (35%) terduga alergi makanan dan 30 diantaranya didiagnosis alergi makanan. Mayoritas subjek laki-laki (60%) dan kelompok usia >12-36 bulan(48%). Usia terbanyak kelompok alergi >6-12 bulan (11/30), gejala reaksi kulit (26/30), dan penyebabnyaadalah susu sapi. Mayoritas subjek mendapatkan ASI hingga usia 12 bulan (13/30), ASI eksklusif <6 bulan(23/30), dan diberikan makanan pendamping pada usia 2-4 bulan (13/30). Riwayat alergi keluarga (27/30),tersering adalah asma (12/30) dengan hubungan keluarga ibu kandung (15/30).Kesimpulan. Prevalensi alergi makanan berbasis survei daring 10,5% dan 30% dari subjek yang diakuorangtua memiliki alergi makanan. Manifestasi terbanyak berupa reaksi kulit, jenis makanan penyebabadalah susu sapi.
Original languageIndonesian
Pages (from-to)365-374
JournalSari Pediatri
Volume16
Issue number5
DOIs
Publication statusPublished - 2015

Cite this