Postur Kerja dan Gangguan Otot Rangka Akibat Kerja Pada Juru Las

Research output: Contribution to journalArticlepeer-review

Abstract

Pekerjaan pengelasan merupakan salah satu pekerjaan yang berpotensi menimbulkan keluhan gotrak karena postur kerja yang tidak ergonomis. Juru las cenderung melakukan gerakan janggal dan berulang sebesar 80,8% sehingga berpotensi mengalami gotrak. Penelitian ini bertujuan untuk menilai tingkat risiko ergonomi pada pekerjaan pengelasan di workshop A PT X dan hubungannya dengan keluhan gotrak pada juru las. Penelitian ini menggunakan desain potong lintang. Observasi proses kerja dan wawancara dilakukan dari tanggal 18 Januari sampai 1 Februari 2022 dengan menggunakan Rapid Entire Body Assessment (REBA) dan Nordic Body Map (NBM). Sebagian besar juru las melakukan pengelasan dengan postur jongkok (72,4%), diikuti dengan postur berdiri dan duduk. Hasil penilaian tingkat risiko ergonomi menunjukkan bahwa postur jongkok mempunyai tingkat risiko sangat tinggi. Sedangkan keluhan gotrak yang dominan dialami oleh juru las adalah punggung bawah(59%) dan leher (45%). Upaya perbaikan sangat diperlukan untuk menurunkan tingkat risiko dan keluhan gotrak pada juru las dengan menerapkan program Health Risk Assessment (HRA) sebagai langkah awal untuk menentukan program pelayanan kesehatan kerja terhadap pekerja.
Original languageIndonesian
Pages (from-to)1-10
JournalJurnal Ergonomi Indonesia (The Indonesian Journal of Ergonomic)
Volume8
Issue number1
Publication statusPublished - 30 Jun 2022

Keywords

  • gotrak
  • juru las
  • postur kerja
  • REBA

Cite this