Abstract
Pembangunan serta perkembangan kota di Indonesia terus berlangsung, menyebabkan peningkatan akan kebutuhan lahan terutama lahan untuk pemukiman. Peningkatan kebutuhan lahan menyebabkan perubahan tutupan lahan yang akan mempengaruhi suhu permukaan daratan di daerah tersebut, contohnya di Kota Malang Raya dimana suhu di perkotaan cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan daaerah sekitarnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola spasial suhu permukaan daratan di Kota Malang Raya, kaitannya dengan ketinggian, tutupan lahan, kerapatan vegetasi dan kerapatan bangunan yang dilakukan dengan penginderaan jauh menggunakan Citra Landsat pada perekaman tahun 1996, 2001, 2013 dan 2016. Hasil penelitian menunjukan suhu permukaan daratan tertinggi berada di pusat Kota Malang dan Kota Batu sebagai pusat wilayah terbangun dengan kerapatan bangunan tinggi dan kerapatan vegetasi yang rendah. Suhu permukaan daratan tertinggi (>27OC) berada pada wilayah ketinggian <500 mdpl. Hasil ini didukung oleh uji statistik yang menunjukan adanya hubungan korelasi positif antara suhu permukaan daratan dengan kerapatan bangunan dan hubungan korelasi negatif antara suhu permukaan daratan dengan kerapatan vegetasi.
Original language | Indonesian |
---|---|
Publication status | Published - 2017 |
Event | 8th Industrial Research Workshop and National Seminar - ID, Bandung, Indonesia Duration: 1 Jan 2017 → … |
Conference
Conference | 8th Industrial Research Workshop and National Seminar |
---|---|
Country/Territory | Indonesia |
City | Bandung |
Period | 1/01/17 → … |
Keywords
- Suhu Permukaan Daratan, Kerapatan Vegetasi, Kerapatan Bangunan, Ketinggian