POLA SPASIAL KETERSEDIAAN DAN KEBUTUHAN AIR DI KABUPATEN SLEMAN DAN KOTA YOGYAKARTA DALAM RANGKA KESIAPAN MEMASUKI ERA HABITAT 3

Translated title of the contribution: Spatial Pattern of Water Needed and Water Availibility in Sleman And Yogyakarta Districts in The Frameworks of Readiness Entering Habitat 3 Era

Research output: Chapter in Book/Report/Conference proceedingConference contributionpeer-review

Abstract

Adanya pembangunan yang merupakan sebuah proses guna memperbaiki atau meningkatkan kualitas hidup, tentu secara tidak langsung akan berdampak terhadap kondisi dari lingkungan dan kekayaan sumberdaya, termasuk sumberdaya air. Satu dari sepuluh rumah tangga mengalami kekurangan persediaan air bersih, khususnya pada musim kemarau. Saat ini, bahkan di provinsi-provinsi yang berkinerja lebih baik (Jawa Tengah dan DI Yogyakarta), sekitar satu dari tiga rumah tangga tidak memiliki akses ke persediaan air bersih. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pola keruangan ketersediaan dan kebutuhan sumberdaya air bersih di wilayah penelitian dalam rangka kesiapan memasuki era habitat 3. Analisis dilakukan menggunakan pendekatan statistik dengan analisis keruangan tiap wilayah Kecamatan. Perhitungan dilakukan untuk mendapatkan hasil ketersediaan dan kebutuhan air. Penggunaan data berkala dimaksudkan untuk mendapatkan model tren untuk prediksi di tahun 2036 yang merupakan era habitat 3. Hasil yang didapatkan menunjukan wilayah Merapi bagian Selatan tidak memiliki kesenjangan, baik kebutuhan maupun ketersediaan air. Ketersediaan air di Kota Yogyakarta dan Kabupaten dapat memenuhi kebutuhan air di setiap Kecamatan hingga tahun 2036. Wilayah kecamatan di Kabupaten Sleman dan Kota Yogyakarta memiliki tingkat persentase yang tinggi di tahun prediksi, yaitu tahun 2036. Tingkat persentase imbangan air memiliki kecenderungan persentase yang tinggi atau dalam kategori aman. Beberapa kecamatan memiliki persentase di bawah angka 80% tetapi masih di atas 60% dimana masuk dalam kategori rawan. Beberapa kecamatan berada di kategori krisis air atau air yang dimanfaatkan di wilayah tersebut lebih dari 40% dari ketersediaan air yang ada. Menjadikan kecamatan-kecamatan tersebut kurang siap memasuki era habitat 3 karena akan mengalami kesulitan memperoleh air.
Translated title of the contributionSpatial Pattern of Water Needed and Water Availibility in Sleman And Yogyakarta Districts in The Frameworks of Readiness Entering Habitat 3 Era
Original languageIndonesian
Title of host publicationSeminar Nasional Geomatika
Volume3
Publication statusPublished - 2020

Publication series

NameGeomatika
ISSN (Print)2502-2180

Keywords

  • Kebutuhan Air
  • Ketersediaan Air
  • Era Habitat 3
  • Air Tanah
  • Air Permukaan

Fingerprint

Dive into the research topics of 'Spatial Pattern of Water Needed and Water Availibility in Sleman And Yogyakarta Districts in The Frameworks of Readiness Entering Habitat 3 Era'. Together they form a unique fingerprint.

Cite this