Abstract
Pola asuh memiliki peran yang krusial dalam hampir seluruh aspek perkembangan anak, terutama aspek kognitif, emosi serta sosial. Perbedaan budaya dalam pola asuh, khususnya kemungkinan adanya perbedaan subkultur seperti etnis dan konteks urban serta rural masih jarang dieksplorasi. Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah memang terdapat perbedaan pola asuh antar etnis dan antar masyarakat urban (vs. rural) di Indonesia. Partisipan penelitian ini adalah perempuan yang sudah menjadi ibu. Sebanyak 383 perempuan dengan status ibu dari Jabodetabek (N = 204), Magelang/Jawa (N = 101) dan Bukittinggi/Minang (N = 78) berpartisipasi dalam penelitian ini. Hasil utama penelitian menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara nilai budaya (kolektivisme dan individualisme) serta praktek pengasuhan (conformity dan autonomy) di daerah urban dan rural. Dimensi kolektivisme, conformity dan autonomy menunjukkan perbedaan signifikan ketika dibandingkan pada tiga wilayah (Jabodetabek, Magelang, dan Bukittinggi). Jabodetabek cenderung lebih tinggi pada dimensi kolektivisme dan autonomy; Magelang pada dimensi conformity. Ketika variabel covariates dikontrol, maka dimensi individualisme menjadi signifikan bersama dengan dimensi kolektivisme, autonomy dan conformity.
Original language | English |
---|---|
Pages (from-to) | 211-223 |
Journal | Jurnal Psikologi Sosial |
Volume | 18 |
Issue number | 3 |
DOIs | |
Publication status | Published - 31 Aug 2020 |
Keywords
- pola asuh
- suku Jawa
- suku Minang
- masyarakat urban
- masyarakat rural