Abstract
Pendahuluan. Dokter merupakan populasi risiko tinggi mengalami infeksi COVID-19 karena tingginya paparan kerja terhadap virus SARS-CoV-2 dibandingkan populasi umum. Penggunaan APD merupakan salah satu faktor penting untuk mencegah penularan COVID-19 bagi tenaga kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran perubahan perilaku dalam penggunaan APD pada populasi dokter penyintas COVID-19 sebelum dan sesudah terinfeksi COVID-19 di masa awal pandemi.
Metode. Penelitian ini merupakan survei deskriptif dengan desain potong lintang. Survei dilakukan secara online pada Oktober-Desember 2020 dan ditujukan pada dokter penyintas COVID-19 di Indonesia.
Hasil. Sebanyak 389 dokter penyintas COVID-19 di Indonesia diikutsertakan dalam analisis akhir. Sebagian besar responden berprofesi sebagai dokter umum dan residen (69,2%) dengan median usia 40 (22-48) tahun. Setelah terinfeksi COVID-19, terdapat perbaikan penggunaan masker respirator N95 di ruang isolasi (selalu: 80,9% dari 70,2%; kadang-kadang: 13,2% dari 15,8%). Adanya perbaikan penggunaan APD lainnya sebelum dan sesudah terinfeksi COVID-19 juga ditunjukkan dengan penggunaan APD lainnya seperti penutup kepala (93,9% dari 83,3%), pelindung wajah (90,4% dari 83,3%), goggles (70,2% dari 62,3%), gown (61,4% dari 53,6%), hazmat (88,6% dari 81,6%), sepatu boots (82,5% dari 71,1%), dan sarung tangan (91,3% dari 86,8%). Hasil serupa juga ditunjukkan pada penggunaan APD di ruangan non-isolasi lainnya.
Kesimpulan. Terdapat perubahan perilaku dokter-dokter yang telah sembuh dari infeksi COVID-19 berupa peningkatan pemakaian APD yang memadai, baik saat bertugas di ruang isolasi maupun non-isolasi.
Metode. Penelitian ini merupakan survei deskriptif dengan desain potong lintang. Survei dilakukan secara online pada Oktober-Desember 2020 dan ditujukan pada dokter penyintas COVID-19 di Indonesia.
Hasil. Sebanyak 389 dokter penyintas COVID-19 di Indonesia diikutsertakan dalam analisis akhir. Sebagian besar responden berprofesi sebagai dokter umum dan residen (69,2%) dengan median usia 40 (22-48) tahun. Setelah terinfeksi COVID-19, terdapat perbaikan penggunaan masker respirator N95 di ruang isolasi (selalu: 80,9% dari 70,2%; kadang-kadang: 13,2% dari 15,8%). Adanya perbaikan penggunaan APD lainnya sebelum dan sesudah terinfeksi COVID-19 juga ditunjukkan dengan penggunaan APD lainnya seperti penutup kepala (93,9% dari 83,3%), pelindung wajah (90,4% dari 83,3%), goggles (70,2% dari 62,3%), gown (61,4% dari 53,6%), hazmat (88,6% dari 81,6%), sepatu boots (82,5% dari 71,1%), dan sarung tangan (91,3% dari 86,8%). Hasil serupa juga ditunjukkan pada penggunaan APD di ruangan non-isolasi lainnya.
Kesimpulan. Terdapat perubahan perilaku dokter-dokter yang telah sembuh dari infeksi COVID-19 berupa peningkatan pemakaian APD yang memadai, baik saat bertugas di ruang isolasi maupun non-isolasi.
Original language | Indonesian |
---|---|
Journal | Jurnal Penyakit Dalam Indonesia |
Volume | 10 |
Issue number | 2 |
DOIs | |
Publication status | Published - 30 Jun 2023 |