Abstract
Di dalam penyelenggaraan Asian Games 2018 pada tanggal 18 Agustus – 2 September 2018 lalu, Rumah
Sakit Olahraga Nasional (RSON) menjadi salah satu dari 28 rumah sakit rujukan dan telah memenuhi
kriteria yang ditentukan oleh Olympic Council of Asia (OCA). Penelitian ini bertujuan untuk
mengidentifikasi langkah persiapan rumah sakit rujukan pada kompetisi olahraga berdasarkan
pengalaman RSON pada penyelenggaraan Asian Games 2018 sehingga berguna sebagai informasi di
dalam penyelenggaraan kompetisi olahraga di masa mendatang. Penelitian ini menggunakan metode
deskriptif kualitatif dengan pendekatan model sistem input-proses-output, yang melibatkan 6 unsur
manajemen (Man, Money, Material, Machine, Method, dan Market). Penelitian dilakukan mulai dari 5
Mei 2017 – 2 September 2018 yang berlokasi di RSON dengan data primer berdasarkan observasi dan
keterlibatan langsung peneliti pertama di lokasi, serta data sekunder dari regulasi internal rumah sakit,
laporan keuangan rumah sakit, dan rekam medis pasien. Berdasarkan penelitian didapatkan hasil bahwa
unsur kualitas dan kuantitas sumber daya manusia, ketersediaan anggaran, fasilitas ruangan pelayanan
khusus, dan penetapan Surat Keputusan (SK) dan Standar Operasional Prosedur (SOP) menjadi unsur
input yang penting. Selain itu, rumah sakit juga perlu mempelajari regulasi kompetisi olahraga yang
diselenggarakan, jenis dan karakteristik cabang olahraga yang dipertandingkan, karakteristik setiap
negara yang berpartisipasi terutama terkait penyakit endemis atau yang berpotensi menyebabkan
kejadian luar biasa. Seluruh unsur ini saling bersinergis di dalam proses pemberian layanan rumah sakit
rujukan. Dari segi output, RSON telah melayani 29 pasien, dengan mayoritas kunjungan berasal dari
Indonesia (22 pasien), mayoritas cabang olahraga yang dirujuk adalah bola tangan (handball) (22 orang),
dan diagnosis terbanyak yaitu contusion shoulder dekstra (10%) dan impingement syndrome right
shoulder (10%). Adanya variasi jenis dan jumlah angka kejadian cedera atau penyakit, asal negara dan
jenis cabang olahraga yang mengalami cedera ataupun penyakit yang dirujuk ke rumah sakit rujukan
kompetisi olahraga dapat dipengaruhi oleh lokasi venue yang terdekat dengan rumah sakit rujukan,
cabang olahraga yang bertanding di venue tersebut dan tingkat resiko cedera cabang olahraga tersebut,
dan faktor lain yang mempengaruhinya.
Sakit Olahraga Nasional (RSON) menjadi salah satu dari 28 rumah sakit rujukan dan telah memenuhi
kriteria yang ditentukan oleh Olympic Council of Asia (OCA). Penelitian ini bertujuan untuk
mengidentifikasi langkah persiapan rumah sakit rujukan pada kompetisi olahraga berdasarkan
pengalaman RSON pada penyelenggaraan Asian Games 2018 sehingga berguna sebagai informasi di
dalam penyelenggaraan kompetisi olahraga di masa mendatang. Penelitian ini menggunakan metode
deskriptif kualitatif dengan pendekatan model sistem input-proses-output, yang melibatkan 6 unsur
manajemen (Man, Money, Material, Machine, Method, dan Market). Penelitian dilakukan mulai dari 5
Mei 2017 – 2 September 2018 yang berlokasi di RSON dengan data primer berdasarkan observasi dan
keterlibatan langsung peneliti pertama di lokasi, serta data sekunder dari regulasi internal rumah sakit,
laporan keuangan rumah sakit, dan rekam medis pasien. Berdasarkan penelitian didapatkan hasil bahwa
unsur kualitas dan kuantitas sumber daya manusia, ketersediaan anggaran, fasilitas ruangan pelayanan
khusus, dan penetapan Surat Keputusan (SK) dan Standar Operasional Prosedur (SOP) menjadi unsur
input yang penting. Selain itu, rumah sakit juga perlu mempelajari regulasi kompetisi olahraga yang
diselenggarakan, jenis dan karakteristik cabang olahraga yang dipertandingkan, karakteristik setiap
negara yang berpartisipasi terutama terkait penyakit endemis atau yang berpotensi menyebabkan
kejadian luar biasa. Seluruh unsur ini saling bersinergis di dalam proses pemberian layanan rumah sakit
rujukan. Dari segi output, RSON telah melayani 29 pasien, dengan mayoritas kunjungan berasal dari
Indonesia (22 pasien), mayoritas cabang olahraga yang dirujuk adalah bola tangan (handball) (22 orang),
dan diagnosis terbanyak yaitu contusion shoulder dekstra (10%) dan impingement syndrome right
shoulder (10%). Adanya variasi jenis dan jumlah angka kejadian cedera atau penyakit, asal negara dan
jenis cabang olahraga yang mengalami cedera ataupun penyakit yang dirujuk ke rumah sakit rujukan
kompetisi olahraga dapat dipengaruhi oleh lokasi venue yang terdekat dengan rumah sakit rujukan,
cabang olahraga yang bertanding di venue tersebut dan tingkat resiko cedera cabang olahraga tersebut,
dan faktor lain yang mempengaruhinya.
Original language | English |
---|---|
Journal | Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia |
Publication status | Published - 2020 |