Perkembangan Terapi Sistemik pada Pruritus

Translated title of the contribution: Current Systemic Therapy for Pruritus

Melody Febriana Andardewi, Windy Keumala Budianti, Lili Legiawati, Yudo Irawan

Research output: Contribution to journalArticlepeer-review

Abstract

Pruritus merupakan sensasi tidak nyaman yang mencetuskan keinginan untuk menggaruk. Sensasi tersebut disebabkan oleh berbagai hal, misalnya penyakit kulit, penyakit sistemik, atau idiopatik, gangguan psikiatri, serta penyakit neurologis. Pruritus menjadi masalah kesehatan karena dapat memberi dampak negatif terhadap kualitas hidup pasien. Pendekatan tata laksana pruritus diberikan secara bertingkat mulai dari terapi dasar, terapi target, dan terapi simtomatik. Pada kasus pruritus kronik yang refrakter maupun pruritus tanpa sebab yang diketahui, terapi simtomatik berperan besar dan dapat diberikan pada pasien tersebut. Tata laksana pada pruritus kronik saat ini banyak diteliti seiring dengan ditemukan berbagai mekanisme yang mendasari terjadinya pruritus. Sesuai dengan patofisiologi dari pruritus, terapi sistemik yang dikembangkan menargetkan pada reseptor spesifik di sistem saraf dan sistem imunitas yang berperan pada jalur sinyal pruritus. Berbagai terapi terbaru yang masih diteliti dalam uji klinis menunjukkan hasil yang menjanjikan dan berpotensi menjadi pilihan terapi pada pasien dengan pruritus kronik.

Translated title of the contributionCurrent Systemic Therapy for Pruritus
Original languageIndonesian
Pages (from-to)79-90
JournalJurnal Kedokteran Meditek
Volume28
Issue number1
DOIs
Publication statusPublished - 25 Jan 2022

Keywords

  • panduan terapi
  • pruritus
  • terapi terkini

Fingerprint

Dive into the research topics of 'Current Systemic Therapy for Pruritus'. Together they form a unique fingerprint.

Cite this