TY - JOUR
T1 - PERISTIWA SEKITAR KRISIS NASIONAL 1965 SEBAGAI LATAR SOSIAL-POLITIK DALAM KARYA SASTRA INDONESIA 1966-1974: Kajian Awal Atas Cerpen-Cerpen dalam Majalah Sastra dan Majalah Horison
AU - Pradjoko, Didik
PY - 2012
Y1 - 2012
N2 - Hubungan antara karya sastra dengan peristiwa sosial dan politik yang terjadi pada suatu masa merupakan suatu keniscayaan. Pengarang novel atau cerpen adalah manusia yang hidup pada zamannya, mengalami ‘jiwa zaman’ (zeitgeist) yang langsung atau tidak langsung memengaruhinya sehingga pada suatu masa terdapat penulis sastra yang mengambil peristiwa sejarah, sosial, politik atau budaya sebagai bahan karyanya dan menerjemahkan peristiwa tersebut ke dalam bahasa imajiner. Pengarang dapat menciptakan kembali sebuah peristiwa sejarah, sosial dan politik menurut pengetahuan dan daya imajinasi pengarang. Sehingga penting untuk melihat hubungan antara karya sastra dan sejarah atau peristiwa sosial-politik di masa lalu. Hal ini berarti bahwa karya sastra bukan ‘an sich’ mengungkapkan dirinya, namun juga merupakan hasil dari zamannya. Artikel ini menyoroti dan menganalisis cerpen-cerpen yang ditulis dengan mengambil setting sosial-politik pada masa krisis nasional tahun 1965-1966. Peristiwa sosial politik ini ditandai dengan dominasi Partai Komunis Indonesia (PKI) dalam kehidupan sosial, politik dan kebudayaan antara tahun 1960-1965, dan puncaknya adalah pengganyangan pimpinan dan anggota PKI pasca peristiwa Gerakan 30 September 1965 atau lebih tepatnya Gerakan 1 Oktober 1965. Cerpen-cerpen yang dibahas dalam artikel ini diterbitkan oleh majalah Sastra dan majalah Horison yang terbit antara tahun 1968-1970.
AB - Hubungan antara karya sastra dengan peristiwa sosial dan politik yang terjadi pada suatu masa merupakan suatu keniscayaan. Pengarang novel atau cerpen adalah manusia yang hidup pada zamannya, mengalami ‘jiwa zaman’ (zeitgeist) yang langsung atau tidak langsung memengaruhinya sehingga pada suatu masa terdapat penulis sastra yang mengambil peristiwa sejarah, sosial, politik atau budaya sebagai bahan karyanya dan menerjemahkan peristiwa tersebut ke dalam bahasa imajiner. Pengarang dapat menciptakan kembali sebuah peristiwa sejarah, sosial dan politik menurut pengetahuan dan daya imajinasi pengarang. Sehingga penting untuk melihat hubungan antara karya sastra dan sejarah atau peristiwa sosial-politik di masa lalu. Hal ini berarti bahwa karya sastra bukan ‘an sich’ mengungkapkan dirinya, namun juga merupakan hasil dari zamannya. Artikel ini menyoroti dan menganalisis cerpen-cerpen yang ditulis dengan mengambil setting sosial-politik pada masa krisis nasional tahun 1965-1966. Peristiwa sosial politik ini ditandai dengan dominasi Partai Komunis Indonesia (PKI) dalam kehidupan sosial, politik dan kebudayaan antara tahun 1960-1965, dan puncaknya adalah pengganyangan pimpinan dan anggota PKI pasca peristiwa Gerakan 30 September 1965 atau lebih tepatnya Gerakan 1 Oktober 1965. Cerpen-cerpen yang dibahas dalam artikel ini diterbitkan oleh majalah Sastra dan majalah Horison yang terbit antara tahun 1968-1970.
UR - http://ojs.badanbahasa.kemdikbud.go.id/jurnal/index.php/jentera/article/view/11
U2 - 10.26499/jentera.v1i1.11
DO - 10.26499/jentera.v1i1.11
M3 - Article
SN - 2089-2926
VL - 1
JO - JENTERA: Jurnal Kajian Sastra
JF - JENTERA: Jurnal Kajian Sastra
IS - 1
ER -