TY - JOUR
T1 - Perbandingan Teknik Deteksi Restorasi Resin Komposit dalam Identifikasi Gigi pada Mayat (Review)
AU - Oktaviana, Fahriza rizki
AU - Auerkari, Elza ibrahim
AU - Gultom, Ferry pergamus
AU - Sugiharto, Ade firmansyah
PY - 2024
Y1 - 2024
N2 - Peningkatan kualitas resin komposit dari segi estetika dapat mempersulit ahli odontologi forensik untuk mengidentifikasi jenazah. Komposisi resin komposit yang ada saat ini membuat restorasi gigi terlihat alami karena sifat translusensi, fluoresensi, opalensi, dan adaptasi margin yang baik. Selain itu, pada bencana massal, identifikasi korban yang dilakukan di lokasi yang tidak memiliki akses air dan listrik, akan menghambat proses pemeriksaan visual, terutama karena adanya cairan pembusukan, dan darah yang menutupi permukaan gigi serta kondisi rigor mortis (kesulitan membuka mulut jenazah). Review ini bertujuan untuk menganalisis metode yang dapat digunakan untuk mendeteksi restorasi resin komposit pada jenazah manusia dan implikasinya dalam odontologi forensik. Ada berbagai metode tambahan untuk mengidentifikasi restorasi komposit dalam pemeriksaan forensik. Perbandingan radiografi gigi ante-mortem dan post-mortem adalah teknik yang paling sering digunakan untuk membedakan tambalan resin komposit dari struktur gigi asli (enamel dan dentin), tetapi teknik ini tidak dianjurkan untuk mendeteksi restorasi berukuran kecil. Namun, FIT (fluorescence-aided identification technique) menunjukkan akurasi yang lebih tinggi karena adanya perbedaan intensitas fluoresensi antara restorasi dan struktur gigi. Metode optik lainnya seperti FOTI (fiber optic trans-illumination) dan DiFOTI (digital fiber optic trans-illumination) dianggap sebagai teknik alternatif tetapi FIT tetap lebih unggul dibandingkan metode ini. Teknik pewarnaan juga menjadi pilihan untuk identifikasi tambalan komposit jika fluoresensi tidak dapat dibedakan. Investigasi lebih lanjut diperlukan untuk menemukan metode terbaik atau kombinasi metode untuk menghindari dokumentasi palsu dalam pemeriksaan gigi forensik.
AB - Peningkatan kualitas resin komposit dari segi estetika dapat mempersulit ahli odontologi forensik untuk mengidentifikasi jenazah. Komposisi resin komposit yang ada saat ini membuat restorasi gigi terlihat alami karena sifat translusensi, fluoresensi, opalensi, dan adaptasi margin yang baik. Selain itu, pada bencana massal, identifikasi korban yang dilakukan di lokasi yang tidak memiliki akses air dan listrik, akan menghambat proses pemeriksaan visual, terutama karena adanya cairan pembusukan, dan darah yang menutupi permukaan gigi serta kondisi rigor mortis (kesulitan membuka mulut jenazah). Review ini bertujuan untuk menganalisis metode yang dapat digunakan untuk mendeteksi restorasi resin komposit pada jenazah manusia dan implikasinya dalam odontologi forensik. Ada berbagai metode tambahan untuk mengidentifikasi restorasi komposit dalam pemeriksaan forensik. Perbandingan radiografi gigi ante-mortem dan post-mortem adalah teknik yang paling sering digunakan untuk membedakan tambalan resin komposit dari struktur gigi asli (enamel dan dentin), tetapi teknik ini tidak dianjurkan untuk mendeteksi restorasi berukuran kecil. Namun, FIT (fluorescence-aided identification technique) menunjukkan akurasi yang lebih tinggi karena adanya perbedaan intensitas fluoresensi antara restorasi dan struktur gigi. Metode optik lainnya seperti FOTI (fiber optic trans-illumination) dan DiFOTI (digital fiber optic trans-illumination) dianggap sebagai teknik alternatif tetapi FIT tetap lebih unggul dibandingkan metode ini. Teknik pewarnaan juga menjadi pilihan untuk identifikasi tambalan komposit jika fluoresensi tidak dapat dibedakan. Investigasi lebih lanjut diperlukan untuk menemukan metode terbaik atau kombinasi metode untuk menghindari dokumentasi palsu dalam pemeriksaan gigi forensik.
KW - restorasi resin komposit
KW - identifikasi gigi
KW - teknik fluorescence-aided identification
KW - radiografi gigi
KW - teknik pewarnaan
KW - odontologi forensik
UR - https://ejournal3.unud.ac.id/index.php/ijlfs/article/view/22
U2 - 10.24843/IJLFS.2024.v14.i01.p04
DO - 10.24843/IJLFS.2024.v14.i01.p04
M3 - Literature review
SN - 1979-1763
VL - 14
SP - 31
EP - 46
JO - Indonesian Journal of Legal and Forensic Sciences (IJLFS)
JF - Indonesian Journal of Legal and Forensic Sciences (IJLFS)
IS - 1
ER -