Perbandingan Profil Keamanan Tenofovir dan Telbivudinterhadap Fungsi Ginjal pada Pasien Hepatitis B di Indonesia

Research output: Contribution to journalArticlepeer-review

Abstract

Pendahuluan. Tenofovir disoproksil fumarat (tenofovir) dan telbivudin merupakan dua analog nukleos(t)ida yang tersedia untuk terapi pasien hepatitis B. Tenofovir telah diketahui sebagai agen nefrotoksik pada pasien HIV, namun masih menjadi kontroversi pada pasien hepatitis B kronik. Di lain sisi, telbivudin memiliki efek proteksi terhadap fungsi ginjal dan bahkan meningkatkan estimasi laju filtrasi glomerulus (eLFG). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil keamanan terhadap fungsi ginjal dari tenofovir dan telbivudin pada pasien hepatitis B kronik di Indonesia.

Metode. Penelitian ini menggunakan desain studi kohort retrospektif pada pasien hepatitis B kronik yang mendapat terapi tenofovir atau telbivudin dalam rentang waktu Januari 2013–Desember 2016. Pasien yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi akan diikuti selama 1 tahun. Pemeriksaan serial terhadap kreatinin serum dilakukan pada minggu ke-24 dan 48 setelah pemberian tenofovir atau telbivudin.

Hasil. Sebanyak 68 pasien dalam terapi tenofovir dan 62 pasien dalam terapi telbivudin dimasukkan penelitian ini. Kadar kreatinin serum meningkat pada kelompok tenofovir dari 0,88 (simpang baku [SB] 0,17) mg/dL pada awal studi menjadi 0,93 (SB 0,22) mg/dL setelah 24 minggu (p = 0,02) dan cenderung plateau setelah penggunaan selama 48 minggu. Namun, pada kelompok telbivudin, kadar kreatinin serum menurun dari 0,85 (SB 0,21) mg/dL pada awal menjadi 0,80 (SB 0,18) mg/dL pada minggu ke-48 (p=0,003)

Simpulan. Tenofovir berhubungan dengan peningkatan kadar kreatinin serum dan penurunan eLFG pada pasien hepatitis B kronik dengan eLFG ≥60 mL/menit/1,73 m2.
Original languageEnglish
Pages (from-to)129-143
JournalJurnal Penyakit Dalam Indonesia
Volume5
Issue number3
Publication statusPublished - 2018

Fingerprint

Dive into the research topics of 'Perbandingan Profil Keamanan Tenofovir dan Telbivudinterhadap Fungsi Ginjal pada Pasien Hepatitis B di Indonesia'. Together they form a unique fingerprint.

Cite this