Abstract
Latar belakang
Metastasis kelejar getah bening (KGB) pada keganasan kolorektal merupakan penentu independen faktor prognosis dan tatalaksana lanjutan. Saat ini sistem baku penentuan stadium keganasan kolorektal adalah menurut sistem TNM dengan melihat jumlah KGB yang positif anak sebar. Klasifikasi Jepang (KJ) menentukan stadium keganasan kolorektal dengan melihat distribusi metastasis KGB (parakolika/pararektal, intermediate, dan pangkal arteri mesenterika) tanpa melihat jumlah KGB nya.
Metode
Studi pendahuluan ini melakukan analisis terhadap 15 pasien keganasan sigmoid dan rektum yang menjalani pembedahan di RSCM dan RSUP Fatmawati periode September-Oktober 2015. Dilakukan penilaian histopatologi terhadap spesimen tumor, aspek yang dinilai adalah jumlah KGB yang positif anak sebar dan distribusi metastasis KGB. Berdasarkan hasil tersebut dilakukan penentuan stadium menurut sistem TNM dan Klasifikasi Jepang serta dilakukan analisis kesesuaian.
Hasil
Didapatkan ≥12 KGB dari semua sampel. Menurut sistem TNM terdapat 7 pasien stadium II, 3 pasien stadium III-b dan 5 pasien stadium IIIc, sedangkan pada Klasifikasi Jepang terdapat 7 pasien stadium II, 1 pasien stadium IIIa dan 7 pasien stadium III-b. Kecocokan antara kedua sistem klasifikasi dalam mendapatkan stadium II adalah 46,67%. Penentuan stadium III-a (KJ) dan stadium IIIa-b (TNM) dengan kecocokan sebesar 6,7% . Kecocokan sebesar 13,3% dalam menentukan stadium III-b (KJ) dan stadium III-c (TNM). Analisis kesesuaian terhadap kedua sistem klasifikasi, didapatkan nilai Kappa sebesar 49,3% (kategori sedang) dengan P value:
0,04.
Kesimpulan
Pada studi pendahuluan ini didapatkan tingkat kesesuaian antara kedua sistem klasifikasi dalam menentukan stadium keganasan sigmoid dan rektum dengan kategori sedang. Klasifikasi Jepang dapat dijadikan salah satu pertimbangan. Diperlukan sampel yang lebih besar untuk meningkatkan akurasi tingkat kesesuaian.
Metastasis kelejar getah bening (KGB) pada keganasan kolorektal merupakan penentu independen faktor prognosis dan tatalaksana lanjutan. Saat ini sistem baku penentuan stadium keganasan kolorektal adalah menurut sistem TNM dengan melihat jumlah KGB yang positif anak sebar. Klasifikasi Jepang (KJ) menentukan stadium keganasan kolorektal dengan melihat distribusi metastasis KGB (parakolika/pararektal, intermediate, dan pangkal arteri mesenterika) tanpa melihat jumlah KGB nya.
Metode
Studi pendahuluan ini melakukan analisis terhadap 15 pasien keganasan sigmoid dan rektum yang menjalani pembedahan di RSCM dan RSUP Fatmawati periode September-Oktober 2015. Dilakukan penilaian histopatologi terhadap spesimen tumor, aspek yang dinilai adalah jumlah KGB yang positif anak sebar dan distribusi metastasis KGB. Berdasarkan hasil tersebut dilakukan penentuan stadium menurut sistem TNM dan Klasifikasi Jepang serta dilakukan analisis kesesuaian.
Hasil
Didapatkan ≥12 KGB dari semua sampel. Menurut sistem TNM terdapat 7 pasien stadium II, 3 pasien stadium III-b dan 5 pasien stadium IIIc, sedangkan pada Klasifikasi Jepang terdapat 7 pasien stadium II, 1 pasien stadium IIIa dan 7 pasien stadium III-b. Kecocokan antara kedua sistem klasifikasi dalam mendapatkan stadium II adalah 46,67%. Penentuan stadium III-a (KJ) dan stadium IIIa-b (TNM) dengan kecocokan sebesar 6,7% . Kecocokan sebesar 13,3% dalam menentukan stadium III-b (KJ) dan stadium III-c (TNM). Analisis kesesuaian terhadap kedua sistem klasifikasi, didapatkan nilai Kappa sebesar 49,3% (kategori sedang) dengan P value:
0,04.
Kesimpulan
Pada studi pendahuluan ini didapatkan tingkat kesesuaian antara kedua sistem klasifikasi dalam menentukan stadium keganasan sigmoid dan rektum dengan kategori sedang. Klasifikasi Jepang dapat dijadikan salah satu pertimbangan. Diperlukan sampel yang lebih besar untuk meningkatkan akurasi tingkat kesesuaian.
Original language | Indonesian |
---|---|
Pages (from-to) | 23-27 |
Number of pages | 5 |
Journal | Majalah Patologi Indonesia |
Volume | 27 |
Issue number | 2 |
Publication status | Published - 4 May 2018 |
Keywords
- klasifikasi Jepang
- metastasis KGB kolorektal
- sistem TNM