TY - JOUR
T1 - Perawatan ortodontik menggunakan protraction arch pada kasus prognati mandibula dengan anterior crossbite dan central diastema
AU - Anggani, Haru Setyo
PY - 2020
Y1 - 2020
N2 - Profil wajah cekung dan anterior crossbite merupakan gambaran morfologi wajah khas pada maloklusi kelas III dan diperkuat oleh hasil analisis sefalometri lateral. Terkadang maloklusi kelas III disertai dengan ukuran gigi yang lebih kecil dari normal sehingga menyebabkan terbentuknya gigi bercelah. Gambaran tersebut tentu semakin mengurangi estetika wajah pasien maloklusi kelas III. Tujuan laporan kasus ini adalah menyampaikan perawatan maloklusi kelas III yang memiliki malposisi anterior crossbite dan central diastema. Laporan kasus: Seorang pasien wanita usia 32 tahun, berprofesi sebagai jurnalis datang ke RSKGM FKG UI dengan keluhan gigi atas bercelah, gigi bawah maju serta merasa senyum kurang menarik. Perawatan ortodontik dilakukan menggunakan protraction arch dengan tujuan menghilangkan anterior crossbite serta menutup gigi bercelah. Hasil perawatan selama 18 bulan, anterior crossbite dan celah gigi sudah terkoreksi, tercapai overjet positif, gigi insisif atas memberi dukungan bagi bibir sehingga profil wajah menjadi lurus dan penampilan menjadi lebih baik. Simpulan: Perawatan ortodontik menggunakan protraction arch pada kasus prognati mandibula dengan anterior crossbite dan central diastema memberikan hasil yang cukup baik karena diskrepansi dentoalveolar masih tergolong ringan, tidak terdapat diskrepansi transversal dan didukung oleh pola pertumbuhan wajah dalam rentang normal atau cenderung ke arah horizontal dan dapat memperbaiki fungsi pengunyahan dan estetika.Kata kunci: Anterior crossbite, maloklusi kelas III, central diastema, protraction arch.
AB - Profil wajah cekung dan anterior crossbite merupakan gambaran morfologi wajah khas pada maloklusi kelas III dan diperkuat oleh hasil analisis sefalometri lateral. Terkadang maloklusi kelas III disertai dengan ukuran gigi yang lebih kecil dari normal sehingga menyebabkan terbentuknya gigi bercelah. Gambaran tersebut tentu semakin mengurangi estetika wajah pasien maloklusi kelas III. Tujuan laporan kasus ini adalah menyampaikan perawatan maloklusi kelas III yang memiliki malposisi anterior crossbite dan central diastema. Laporan kasus: Seorang pasien wanita usia 32 tahun, berprofesi sebagai jurnalis datang ke RSKGM FKG UI dengan keluhan gigi atas bercelah, gigi bawah maju serta merasa senyum kurang menarik. Perawatan ortodontik dilakukan menggunakan protraction arch dengan tujuan menghilangkan anterior crossbite serta menutup gigi bercelah. Hasil perawatan selama 18 bulan, anterior crossbite dan celah gigi sudah terkoreksi, tercapai overjet positif, gigi insisif atas memberi dukungan bagi bibir sehingga profil wajah menjadi lurus dan penampilan menjadi lebih baik. Simpulan: Perawatan ortodontik menggunakan protraction arch pada kasus prognati mandibula dengan anterior crossbite dan central diastema memberikan hasil yang cukup baik karena diskrepansi dentoalveolar masih tergolong ringan, tidak terdapat diskrepansi transversal dan didukung oleh pola pertumbuhan wajah dalam rentang normal atau cenderung ke arah horizontal dan dapat memperbaiki fungsi pengunyahan dan estetika.Kata kunci: Anterior crossbite, maloklusi kelas III, central diastema, protraction arch.
M3 - Article
SN - 0854-6002
JO - Jurnal Kedokteran Gigi Unpad
JF - Jurnal Kedokteran Gigi Unpad
ER -