Abstract
Peran sitokin dan faktor pertumbuhan(growth factor)sangat penting dalam proses inflamasi yang mendasari pembentukan jaringan sklerotik dan fibrosis pada glomerulonefritis. Transforming growth factor(TGF)-E1 merupakan sitokin multipoten yang disekresi oleh berbagai sel dalam tubuh. Sitokin TGF- E1 mempunyai kapasitas untuk mengaktivasi fibroblas interstisial, menginduksi apoptosis (yang menyebabkan sel intrinsik ginjal hilang, digantikan dengan jaringan fibrotik), dan diferensiasi sel tubulus menjadi miofibroblas, sehingga
terjadi pembentukan jaringan parut ginjal. Jumlah (TGF)-E1 di daerah tubulo-interstisial berkorelasi dengan derajat inflamasi interstisial dan atrofi tubulus. Keterlibatan TGF-E1 pada pembentukan jaringan parut ginjal juga melalui peningkatan sintesis matriks ekstra selular. Diketahui bahwa TGF-E1 berperan dalam progresivitas penyakit ginjal. Kadar TGF-E1 di dalam urin kasus glomerulonefritis dengan proteinuria berat, sangat meningkat, dan kadarnya sebanding dengan derajat proteinuria. Peran TGF-E1 dalam progresivitas penyakit ginjal juga melalui terjadinya hipertensi. Angiotensin II sebagai hasil aktivasi sistim renin-angiotensin menstimulasi produksi TGF-E1. Inhibitor enzim konvertase (ACEI) dan atau antagonis reseptor angiotensin II terbukti dapat menurunkan proteinuria dan produksi TGF-E1, sehingga kedua obat tersebut dikenal mempunyai efek reno-proteksi.
terjadi pembentukan jaringan parut ginjal. Jumlah (TGF)-E1 di daerah tubulo-interstisial berkorelasi dengan derajat inflamasi interstisial dan atrofi tubulus. Keterlibatan TGF-E1 pada pembentukan jaringan parut ginjal juga melalui peningkatan sintesis matriks ekstra selular. Diketahui bahwa TGF-E1 berperan dalam progresivitas penyakit ginjal. Kadar TGF-E1 di dalam urin kasus glomerulonefritis dengan proteinuria berat, sangat meningkat, dan kadarnya sebanding dengan derajat proteinuria. Peran TGF-E1 dalam progresivitas penyakit ginjal juga melalui terjadinya hipertensi. Angiotensin II sebagai hasil aktivasi sistim renin-angiotensin menstimulasi produksi TGF-E1. Inhibitor enzim konvertase (ACEI) dan atau antagonis reseptor angiotensin II terbukti dapat menurunkan proteinuria dan produksi TGF-E1, sehingga kedua obat tersebut dikenal mempunyai efek reno-proteksi.
Original language | Indonesian |
---|---|
Pages (from-to) | 49-54 |
Journal | Sari Pediatri |
Volume | 13 |
Issue number | 1 |
DOIs | |
Publication status | Published - 2011 |