TY - JOUR
T1 - Peran Tindakan Revaskularisasi terhadap Kesintasan Pasien Non ST Elevation Myocardial Infarction (NSTEMI)
AU - Amarendra, Gerie
AU - Makmun, Lukman Hakim
AU - Antono, Dono
AU - Dewiasty, Esthika
PY - 2014
Y1 - 2014
N2 - Pendahuluan. Pengaruh revaskularisasi terhadap kesintasan pasien non ST elevation myocardial infarction (NSTEMI) masih belum jelas. Waktu revaskularisasi yang optimal pada pasien NSTEMI belum ditemukan. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh revaskularisasi terhadap kesintasan pasien NSTEMI, juga mengetahui pengaruh waktu revaskularisasi terhadap kesintasan pasien NSTEMI.
Metode. Penelitian dengan disain kohort retrospektif dilakukan terhadap 300 pasien non ST elevation myocardial infarction yang dirawat di RSUPNCM pada kurun waktu Desember 2006-Maret 2011. Data klinis, laboratorium, elektrokardiografi (EKG), ekokardiografi, dan angiografi koroner dikumpulkan. Pasien yang telah terhitung enam bulan setelah onset kemudian dihubungi melalui telepon untuk melihat status mortalitasnya. Perbedaan kesintasan revaskularisasi ditampilkan dalam kurva Kaplan Meier dan perbedaan kesintasan diantara dua kelompok diuji dengan Log-rank test dengan batas kemaknaan <0,05, serta analisis multivariat dengan Cox proportional hazard regression untuk menghitung adjusted hazard ratio (dan interval kepercayaan 95%) antara pasien NSTEMI yang menjalani terapi medikamentosa dan revaskularisasi terhadap kelompok medikamentosa dengan memasukkan variabel perancu.
Hasil. Terdapat perbedaan kesintasan yang bermakna pada uji log rank (p<0,001) antara pasien NSTEMI yang menjalani revaskularisasi dan terapi medikamentosa saja dengan crude HR 0,19 (IK95% 0,11-0,34) dan fully adjusted HR 0,33 (IK95% 0,17-0,64). Faktor perancu yang bermakna adalah penurunan fungsi ginjal dan syok kardiogenik. Pada analisis kesintasan berdasarkan waktu revaskularisasi tidak didapatkan perbedaan kesintasan antara pasien yang menjalani revaskularisasi < 1 minggu, 1-2 minggu, 2-3 minggu, 3-4 minggu, 4-5 minggu dengan p=0,853.
Simpulan. Kesintasan enam bulan pasien NSTEMI yang menjalani terapi medikamentosa dan revaskularisasi lebih baik dibandingkan dengan terapi medikamentosa saja. Tidak terdapat perbedaan kesintasan enam bulan pasien NSTEMI berdasarkan waktu revaskularisasi.
AB - Pendahuluan. Pengaruh revaskularisasi terhadap kesintasan pasien non ST elevation myocardial infarction (NSTEMI) masih belum jelas. Waktu revaskularisasi yang optimal pada pasien NSTEMI belum ditemukan. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh revaskularisasi terhadap kesintasan pasien NSTEMI, juga mengetahui pengaruh waktu revaskularisasi terhadap kesintasan pasien NSTEMI.
Metode. Penelitian dengan disain kohort retrospektif dilakukan terhadap 300 pasien non ST elevation myocardial infarction yang dirawat di RSUPNCM pada kurun waktu Desember 2006-Maret 2011. Data klinis, laboratorium, elektrokardiografi (EKG), ekokardiografi, dan angiografi koroner dikumpulkan. Pasien yang telah terhitung enam bulan setelah onset kemudian dihubungi melalui telepon untuk melihat status mortalitasnya. Perbedaan kesintasan revaskularisasi ditampilkan dalam kurva Kaplan Meier dan perbedaan kesintasan diantara dua kelompok diuji dengan Log-rank test dengan batas kemaknaan <0,05, serta analisis multivariat dengan Cox proportional hazard regression untuk menghitung adjusted hazard ratio (dan interval kepercayaan 95%) antara pasien NSTEMI yang menjalani terapi medikamentosa dan revaskularisasi terhadap kelompok medikamentosa dengan memasukkan variabel perancu.
Hasil. Terdapat perbedaan kesintasan yang bermakna pada uji log rank (p<0,001) antara pasien NSTEMI yang menjalani revaskularisasi dan terapi medikamentosa saja dengan crude HR 0,19 (IK95% 0,11-0,34) dan fully adjusted HR 0,33 (IK95% 0,17-0,64). Faktor perancu yang bermakna adalah penurunan fungsi ginjal dan syok kardiogenik. Pada analisis kesintasan berdasarkan waktu revaskularisasi tidak didapatkan perbedaan kesintasan antara pasien yang menjalani revaskularisasi < 1 minggu, 1-2 minggu, 2-3 minggu, 3-4 minggu, 4-5 minggu dengan p=0,853.
Simpulan. Kesintasan enam bulan pasien NSTEMI yang menjalani terapi medikamentosa dan revaskularisasi lebih baik dibandingkan dengan terapi medikamentosa saja. Tidak terdapat perbedaan kesintasan enam bulan pasien NSTEMI berdasarkan waktu revaskularisasi.
UR - http://jurnalpenyakitdalam.ui.ac.id/index.php/jpdi/article/view/34
U2 - 10.7454/jpdi.v1i1.34
DO - 10.7454/jpdi.v1i1.34
M3 - Article
SN - 2406-8969
VL - 1
SP - 24
EP - 30
JO - Jurnal Penyakit Dalam Indonesia
JF - Jurnal Penyakit Dalam Indonesia
IS - 1
ER -